“Lalu tadi, ada stres dan cemas, pola tidur yang terganggu, atau kualitas-kualitas tidurnya juga enggak optimal. Karena tadi, hormon bekerja dan badannya mungkin semakin enggak enak itu,” lanjutnya.
Feka menjelaskan, ada posisi-posisi tidur tertentu yang memang tidak nyaman untuk ibu hamil, sehingga mungkin akan mempengaruhi kualitas tidur.
“Lalu, ada meningkatnya aliran darah, dan turunnya mungkin tekanan darah dan asupan gula,” katanya.
“Serta, masalah pencernaan yang diakibatkan oleh tadi, semakin membesarnya uterusnya ibu. Itu juga akan mempengaruhi organ-organ bagian dalamnya, sehingga badannya enggak enakan,” lanjutnya.
Feka menyebut bahwa hal seperti ini bisa dihindari dengan memiliki waktu tidur yang cukup.
Artinya, lanjut Feka, tidak berlebihan tapi sewajarnya saja, seperti tidur delapan jam.
Baca Juga: Sering Cemas dengan Kenaikan Berat Badan saat Hamil? Psikolog Ini Sudah Beberkan Tips Menyiasatinya
Selain itu, Feka menyarankan para ibu untuk makan makanan yang tepat.
“Tidak double karbohidrat. Jadi kalau sudah makan nasi, tidak makan mi misalkan gitu. Karena itu akan memicu untuk badan jadi punya asupan memproduksi gula lebih banyak, sehingga akhirnya jadi ngantuk berlebihan,” jelasnya.
Feka bahkan menyarankan para ibu untuk bergerak atau berolahraga sebisa mungkin agar badan bisa lebih rileks.
“Ketika dia (ibu) bergerak, ketika dia berolahraga, ada hormon-hormon yang bisa memunculkan untuk jadi rileks gitu setelah berolahraga. Dan itu sangat dibutuhkan sebenarnya tidak hanya oleh ibu hamil, tapi kita semua,” jelasnya.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR