Nakita.id - Bagi Moms dan Dads yang ingin menunda kehamilan karena berbagai alasan, penting sekali untuk memahami jenis-jenis kontrasepsi.
Kontrasepsi adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan menggunakan alat atau obat.
Bidan Zahrotun Nisa yang bertugas di Puskesmas Selopampang, Kabupaten, Temanggung, Jawa Tengah, menyebutkan macam-macam alat kontrasepsi.
"Metode kontrasepsi secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu KB modern dan KB tradisional," katanya dalam wawancara bersama Nakita.id, Kamis (28/4/2022).
"KB Modern diantaranya seperti kondom, pil kb, suntik kb, implant dan kontrasepsi darurat (morning after pill atau post pill, kontrasepsi kombinasi, dan IUD)," lanjutnya.
Sementara itu ada juga KB tradisional yang dilakuakan dengan cara-cara alami seperti kalender, Metode Amenore Laktasi (MAL), atau senggama terputus.
Nah, bagi Moms dan Dads yang ingin menggunakan KB modern, penting untuk mengetahui jenis-jenisnya.
Secara umum, kontrasepsi dibagi menjadi dua jenis, yakni kontrasepsi hormonal (Pil KB, Suntik KB, implan, pil kontrasepsi darurat) dan non-hormonal (Kondom, IUD)
Melansir dari Kompas, yuk cari tahu beberapa jenis alat kontrasepsi dan penjelasannya yang lebih lengkap!
1. Pil KB
Pil KB yang memiliki kandungan progestin dan estrogen dapat membantu wanita menahan ovarium agar tidak memproduksi sel telur.
Cara kerjanya, pil KB akan mengentalkan lendir leher rahim sehingga sperma akan sulit masuk dan mencapai sel telur.
Pil KB bisa diminum setiap hari pada waktu yang sama, sesuai anjuran dokter.
Selain itu, alat kontrasepsi ini tidak memengaruhi kesuburan, Moms masih bisa hamil setelah berhenti mengonsumsinya.
Namun, memang ada efek samping seperti mual, perdarahan atau flek di masa haid, kenaikan berat badan, hingga sakit kepala pada satu bulan pertama pemakaian.
2. Suntik KB
Suntik KB bisa diberikan setiap 1-3 bulan sekali, selain itu juga aman digunakan oleh wanita menyusui setelah 6 minggu pascapersalinan.
Efek sampingnya, akan keluar flek-flek perdarahan ringan di antara dua masa haid, sakit kepala, dan kenaikan berat badan.
3. Implan
Implan dimasukan pada lengan bagian atas. Implan 1 dan 2 batang bisa digunakan selama 3 tahun, sedangkan implan 6 batang digunakan 5 tahun.
Kontrasepsi ini aman digunakan bagi wanita menyusui dan dapat dipasang setelah 6 minggu pascapersalinan.
Sementara efek sampingnya bisa terjadi perubahan pola haid dalam batas normal, keluar flek-flek, dan sakit kepala.
4. Pil kontrasepsi darurat
Morning after pill atau post pill bekerja dengan cara memperlambat atau mencegah terjadinya ovulasi dan mengganggu proses pembuahan sel telur oleh sperma, serta mencegah sel telur yang dibuahi melekat pada dinding rahim.
Ada dua jenis pil kontrasepsi darurat yang direkomendasikan oleh WHO, yakni pil dengan kandungan ulipristal asetat (UPA) dan pil dengan kandungan levonorgestrel (LNG).
Sementara pil kontrasepsi kombinasi dikenal dengan metode Yuzpe, yang bisa digunakan yaitu pil KB kombinasi dengan kandungan ethinyl estradiol + LNG.
Satu dosis haruslah mengandung minimal 0,1 mg ethinyl estradiol dan 0,5 mg LNG.
5. Kondom
Kondom adalah alat kontrasepsi non hormonal yang mudah dan praktis digunakan, serta bisa mencegah penularan penyakit kelamin, termasuk infeksi HIV/AIDS.
6. IUD
Intra uterine device (IUD) IUD merupakan alat kontrasepsi yang memiliki bentuk seperti huruf T yang dimasukkan ke dalam rongga rahim oleh bidan atau dokter.
IUD tembaga bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama, yakni sekitar 8-10 tahun, namun kalau posisinya berubah bisa terjadi kehamilan.
Setelah mengenal jenis-jenis kontrasepsi, Bidan Nisa menyebutkan ciri-ciri kontrasepsi yang tidak berkualitas
"Jika sudah expired, kontrasepsi sudah tidak aman digunakan baik kontrasepsi hormonal atau non hormonal," katanya.
"Misal pada kondom lihat apakah kemasan masih bagus atau tidak, terlihat ada bocoran atau tidak," ujar dia.
"Bidan Nisa juga menyarankan supaya Moms mengingat jangka pemasangan alat kontrasepsi, misalnya implan masa 3 tahun, apabila lebih dari 3 tahun namun belum dilepas maka tidak akan berfungsi dengan baik," pungkasnya.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR