Tentu saja hal ini merupakan temuan yang menarik bahwa berjalan cepat saja dapat menciptakan ukuran telomer yang lebih panjang.
Hal ini belum termasuk memperhitungkan intensitas aktivitas fisik seseorang.
Apakah berjalan lebih cepat mampu mencegah penyakit?
Penelitian menunjukan bahwa setiap kali sel membelah, telomer menjadi lebih pendek.
Pada titik tertentu, telomer memiliki ukuran yang sangat pendek sehingga sel tidak lagi membelah.
Belum diketahui hubungan antara panjang telomer dan risiko penyakit, namun peneliti mengatakan penumpukan sel-sel tua berkontribusi pada perkembangan penyakit terkait usia.
Pada studi yang lebih dulu dilakukan, berjalan kaki menunjukan manfaat bagi kondisi fisik, mental dan kondisi sosial peserta.
Namun, tim di University of Leicester mengatakan temuan ini adalah pertama kalinya peneliti membandingkan kecepatan berjalan dengan data genetik terkait umur panjang.
Studi ini menggunakan data genetik untuk memberikan bukti yang lebih kuat tentang hubungan sebab akibat antara kecepatan berjalan yang lebih cepat dan ukuran telomer yang lebih panjang
Penulis utama studi, Dr Paddy Dempsey mengatakan bahwa intensitas aktivitas memainkan peran penting dalam mencegah peningkatan risiko terkena penyakit kronis atau efek penuaan yang merugikan.
Peneliti di University of Leicester menemukan, berjalan cepat 10 menit setiap hari dapat memperpanjang usia.
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR