"Yang ketemu pada sebagian kasus malah adenovirus, jadi bukan virus hepatitis, hanya gejalanya adalah gejala hepatitis. Anaknya kena demam, kuning, dan sebagainya. Jadi ini dua hal yang berbeda," lanjut Prof. Tjandra.
3. Etiologi belum jelas
Perbedaan selanjutnya terletak pada etiologi atau asal muasal infeksi hepatitis akut misterius tersebut.
Dibandingkan dengan hepatitis biasa, hepatitis akut misterius belum jelas asalnya dan keterkaitan dengan aspek lain seperti obat-obatan tertentu atau makanan yang dikonsumsi sebelumnya.
Sehingga sebagai langkah untuk meningkatkan kewaspadaan penyakit ini, Prof. Tjandra menilai penyedia layanan kesehatan di Indonesia perlu siaga.
Setidaknya memberikan penjelasan pada tenaga kesehatan dan berbagai terapi dasar bila terjadi kasus. Selain itu, penyuluhan kesehatan pada masyarakat luas juga diperlukan.
“Jelas kewaspadaan memang diperlukan. Untuk deteksi kalau ada kasus yang dicurigai, termasuk akses dan ketersediaan pemeriksaan adenovirus dan berbagai jenis virus lainnya," pungkasnya.
Artikel ini pernah tayang di Grid Health dengan Judul "3 Perbedaan Mencolok Hepatitis Akut Misterius Dengan Hepatitis Biasa"
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR