Nakita.id - Meski tak semudah yang dibayangkan, begini cara membuat pengidap thalasemia mudah beradaptasi dengan lingkungannya.
Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sekitar merupakan hal penting yang harus dimiliki setiap orang.
Tanpa kemampuan beradaptasi yang baik, seseorang pun akan mudah merasa tak nyaman ketika berada di lingkungan tertentu.
Namun, tidak semua orang mudah beradaptasi dengan lingkungannya.
Ada banyak orang yang cenderung kesulitan beradaptasi dengan lingkungannya.
Salah satu golongan orang yang sulit beradaptasi dengan lingkungannya adalah para pengidap thalasemia.
Thalasemia adalah penyakit kronis yang mudah menyerang siapa saja.
Baik orang dewasa maupun anak-anak sekalipun.
Seseorang yang sudah terdiagnosis mengidap thalasemia mau tidak mau harus melakukan serangkaian pengobatan.
Baca Juga: Catat, Ini Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi dan Dihindari Penderita Thalasemia
Pengobatan yang dilakukan pun dalam jangka panjang bahkan seumur hidup.
Tak heran bila banyak pengidap thalasemia justru menarik diri dari lingkungannya.
Karena kebanyakan pengidap thalasemia merasa dirinya mengalami kekurangan karena penyakitnya tersebut.
Hal tersebutlah yang membuat pengidap thalasemia sulit sekali beradaptasi dengan lingkungannya.
Maka dari itu, kemampuan beradaptasi para pengidap thalasemia pun harus dilatih.
Salah satu cara membuat para pengidap thalasemia mudah beradaptasi dengan lingkungannya adalah dengan adanya dukungan dari orang-orang di sekitarnya.
Anna Surti Ariana, S.Psi., M.Si., Psi Psikolog Klinis Anak dan Keluarga dari Klinik Terpadu Fakultas Psikologi UI Depok, Jawa Barat, manyarankan supaya para orangtua mencarikan teman untuk anaknya yang juga mengidap penyakit thalasemia.
"Cara membuat thalassemia mudah beradaptasi dengan lingkungannya maka itu perlu sekali dukungan dari lingkungan seperti orangtua bisa mencarikan teman yang mengalami masalah serupa," ungkap Anna dalam wawancara ekslusif bersama Nakita, Jum'at (6/5/2022).
Baca Juga: Hari Thalassemia Sedunia, Yuk Kenali Penyebab dan Jenis-jenisnya
Dengan memiliki teman yang mengalami penyakit yang sama anak jadi merasa tidak sendiri.
"Jadi, penting sekali keluarga memiliki teman keluarga pengidap thalasemia. Itu, biasanya bisa kita dapatkan dari support grup yang mengalami thalasemia. Jadi, anak bisa melihat bahwa ada teman-teman yang memiliki nasib yang sama dengannya, keluarga juga memiliki teman-teman yang mendukungnya," sambung Anna.
Anna juga berharap supaya lingkungan tidak pernah membedakan mana anak yang mengidap thalasemia mana yang tidak.
Sehingga anak-anak yang mengalami thalasemia pun mendapat kesempatan yang sama dengan anak normal lainnya,
"Penting juga, bahwa lingkungan tidak membedakan anak yang mengalami thalasemia dengan anak-anak lain. Dalam artian, mereka bisa mendapatkan kesempatan yang sama, diberikan tawaran yang sama, dicarikan, mainan, atau buku yang bisa juga digunakan para pengidap thalasemia," kata Anna.
Anna juga manyarankan, supaya para orangtua mencarikan kegiatan positif untuk anak pengidap thalasemia.
Usahakan kegiatan tersebut bisa dilakukan anak bersama orang lain.
Supaya anak belajar bersosialisasi dengan orang lain dan beradaptasi dengan lingkungannya.
"Mencarikan kegiatan yang bisa dilakukan anak thalasemia bersama dengan orang lain. Karena terkadang anak kan bingung ya, ia harus ngapain ketika bersama dengan orang lain nah, kalau dikasih ide-ide untuk berkegiatan bersama tentunya dia menjadi lebih mudah untuk beradaptasi dengan orang lain jadi lebih cepat punya teman, dan mudah beradaptasi dengan lingkungannya," tutup Anna.
Baca Juga: Moms, Ini Pentingnya Beradaptasi dengan Aktivitas Si Kecil yang Baru Saja Lahir
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR