Nakita.id - Beberapa waktu lalu, metode melahirkan tiup-tiup ramai diperbincangkan publik.
Dalam salah satu video yang telah beredar luas, terlihat seorang wanita yang akan melahirkan anak pertamanya.
Biasanya momen melahirkan menjadi momok yang paling menakutkan dan dianggap seram bagi sebagian calon ibu.
Tetapi, dalam ungguhan tersebut, terlihat wanita tersebut terlihat sangat santai dan tidak berteriak secara histeris.
Disebut wanita ini melahirkan dengan melakukan metode tiup-tiup.
Metode tiup-tiup ini diperkenalkan oleh seorang bidan bernama Novelita Damanik.
Metode tiup-tiup di bidan dinilai dapat membantu proses persalinan.
Tanpa mengeluarkan banyak tenaga ibu bisa segera melahirkan.
Lantas, apakah aman melakukan metode tiup-tiup di bidan?
Menanggapi metode tiup-tiup di bidan, Tim Nakita telah mewawancarai Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari RS Pondok Indah- Pondok Indah, dr. Muhammad Fadli, Sp. OG, Selasa (17/5/2022).
Menurut dr. Fadli, metode tiup-tiup ini membantu ibu agar bisa melahirkan bayi tanpa perlu mengejan keras.
Sedangkan, dengan metode tiup-tiup ini, dapat menghindari para ibu mengejan keras sebelum pembukaan lengkap.
Menurut dr. Fadli, ketika ibu hamil mengalami kontraksi yang mana menjadi tanda akan segera melahirkan membuat para ibu secara otomatis akan mengejan.
Padahal, ketika kontraksi terjadi, belum tentu ibu hamil telah memasuki pembukaan lengkap.
Jika terus mengejan, bisa saja membuat ibu mengalami kelelahan sebelum bayi lahir.
Mengejan yang terlalu keras juga dikhawatirkan terjadinya robekan vagina yang lebih lebar.
Metodi tiup-tiup di bidan ini dinilai bisa membuat para calon ibu merasa lebih rileks dan tenang.
"Tiup-tiup adalah sebuah metode sehingga tidak mengejan sebelum pembukaan lengkap. Jadi, karena proses kontraksi membuat kita ingin mengejan, proses tiup-tiup ini menghindarkan kita dari mengejan sebelum terbuka jalan lahir yang lengkap," ungkap dr. Fadli.
Baca Juga: Bagaimana Cara Melahirkan di Bidan? Begini Caranya menurut Bidan
dr. Fadli menyatakan mengejan sebenarnya boleh-boleh saja dilakukan.
Asalkan kalau pembukaan sudah lengkap, serta kepala bayi sudah berada di posisi Hodge IV.
Maka, disarankan untuk pasien mengejan secara maksimal.
Tetapi, harus dengan cara mengejan yang benar pula.
Penting untuk dicatat bahwa, meski melakukan metode tiup-tiup, bukan berarti Moms tidak mengejan sama sekali.
Biasanya dokter atau bidan yang akan membantu kapan harus mengejan dalam proses melahirkan.
Terkait metode melahirkan yang akan dipilih, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kandungan atau bidan masing-masing.
Ini dilakukan agar Moms dan janin yang ada di dalam kandungan selamat dan tidak merasakan kekhawatiran selama menghadapi persalinan.
Nah, itu dia Moms penjelasan tentang melakukan metode tiup-tiup di bidan. Semoga membantu!
Baca Juga: Bisa Jadi Bahan Pertimbangan, Ini 5 Perbedaan Melahirkan di Bidan dan Rumah Sakit
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR