Mengingat luka yang masih basah sehingga harus dirawat supaya dapat jahitannya kering dengan sempurna dan tidak mengakibatkan infeksi sekunder.
Menurut dr. Debby tidak ada cara khusus dalam perawatan luka sunat melainkan sepeti perawatan luka post-operasi pada biasanya.
Kendati demikian, risiko baik jangka pendek maupun jangka panjang tidak dapat dikesampingkan begitu saja terutama bila sunat bayi perempuan dilakukan tanpa indikasi medis.
Untuk risiko jangka pendek, luka yang terbentuk saat tindakan sunat dilakukan dapat menyebabkan pendarahan sebab pada area klitoris memang banyak pembuluh darah.
Jika pendarahan terlalu banyak ke depannya mungkin akan dilakukan transfusi darah.
Selain itu dr. Debby menerangkan bahwa jangka panjangnya infeksi luka akan mengembangkan adanya infeksi saluran kemih (ISK).
“Kemudian kalau ada ISK berulang mungkin kedepannya anaknya mungkin sakit, sering demam, seperti itu, sering ada keluhan buang airnya tidak nyaman,” tutup dr. Debby.
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR