“Tentunya, persalinan di rumah sakit akan sangat memiliki fasilitas yang jauh lebih mumpuni dibandingkan dengan persalinan yang dilakukan di klinik,” kata dr. Ivander.
Menurut dr. Ivander, di klinik sendiri tidak ada fasilitas untuk melakukan tindakan operasi, tindakan pembiusan, hingga tindakan-tindakan lainnya. Bahkan, tindakan-tindakan tersebut tidak boleh dilakukan di klinik dan harus dilakukan di rumah sakit.
“Otomatis fasilitasnya nanti ya disesuaikan juga. Kalau misalnya klinik, kita harus tahu juga nih kliniknya tipe apa juga. Apakah memang layak untuk melakukan persalinan normal atau tidak. Dan, kalau misalnya persalinan normal tidak bisa dilakukan, kira-kira pasien juga harus cerdas untuk cari tahu, kira-kira nanti saya bakal dirujuk ke rumah sakit mana, begitu,” saran dr. Ivander.
dr. Ivander pun melanjutkan, kalau melakukan persalinan di rumah sakit, tentunya fasilitas yang ada sangat bergantung pada rumah sakit.
“Dari mulai ada rumah sakit yang memberikan pelayanan dasar sampai melahirkan sampai sesar begitu. Tapi, ada juga yang memberikan pelayanan dengan lebih advance, misalnya menyediakan fasilitas perawatan untuk bayi-bayi yang dalam kondisi kritis atau NICU itu kita bilangnya,” katanya.
Baca Juga: Beberapa Masalah Kehamilan Pertama yang Umum Terjadi pada Banyak Ibu Hamil menurut Dokter Kandungan
3. Prosedur Persalinan
Bidan Ayu menjabarkan bagaimana prosedur persalinan di bidan.
“Pertama, setelah pasien datang, langsung anamnesa. Kemudian, lakukan pemeriksaan serta diberitahukan hasilnya,” terang Bidan Ayu.
“Baru setelah itu pasien akan diminta mengisi inform consent kepada pasien dan keluarga, serta mengurus persyaratan administrasinya,” lanjutnya.
Sementara, di dokter kandungan, dr. Ivander menyampaikan bahwa prosedur persalinan normal maupun sesar itu rata-rata sama.
Baik itu, dokter kandungan di klinik ataupun di rumah sakit.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR