Fase oral pada anak ini biasanya terjadi sampai anak berusia 2 tahun.
Sementara itu, apabila anak diketahui berulang kali makan tanah bahkan setelah berusia 2 tahun, Moms perlu berhati-hati, sebab bisa jadi hal ini adalah salah satu bentuk gangguan makan.
"Anak yang diketahui memiliki kebiasaan makan tanah ini termasuk pica," jelas dr. Elysa.
Apa itu pica? Melansir dari Kid's Health, pica merupakan sebuah kondisi gangguan makan pada anak yang memiliki kebiasaan memasukkan benda yang bukan makanan ke dalam mulutnya.
Tidak hanya tanah saja, anak yang mengalami pica juga bisa jadi memasukkan dedaunan, rumput, atau kertas.
Perlu menjadi perhatian Moms dan Dads di rumah, anak suka makan tanah perlu dihindari sebab bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare.
"Anak (juga bisa) mengalami susah buang air besar atau konstipasi," kata dr. Elysa.
Baca Juga: Amankah Bayi Makan MPASI Instan Setiap Hari? Begini Jawaban Dokter
Sampai saat ini, masih banyak ahli kesehatan yang masih berusaha untuk mengetahui apa penyebab dari pica, salah satunya yang terjadi pada kebiasaan anak makan tanah.
Namun, disebutkan oleh dr. Elysa bahwa biasanya hal ini kerapkali terjadi pada anak yang mengalami autisme dan down syndrome.
"Biasanya ditemukan pada anak-anakk yang mengidap autisme, gangguan down syndrome atau gangguan syaraf lainnya," jelas dr. Elysa saat ditemui di ruangannya.
Menurut dr. Elysa, anak-anak yang berada di dalam spektrum tersebut tidak mampu dalam membedakan mana yang boleh dan tidak boleh dimakan.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kid's Health |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR