Potty training adalah proses melatih anak untuk buang air kecil dan besar. Caranya bisa bermacam-macam, salah satunya adalah dengan menyediakan toilet khusus untuk anak.
Dengan membiasakan berlatih buang air besar di toilet khusus, anak jadi tahu bahwa buang air kecil hanya boleh dilakukan di tempat tersebut.
Sementara itu, bladder training dilakukan agar anak bisa memahami kapan waktunya harus ke toilet untuk ke kamar kecil.
Melansir dari Verywell Health, dengan metode ini bisa meningkatkan kapasitas kandung kemih anak.
Tak hanya itu saja, otot pada kandung kemih anak juga menjadi jauh lebih kuat dalam menahan, sebelum anak sampai di kamar mandi dan akhirnya buang air kecil.
Walaupun keduanya disarankan oleh berbagai sumber, dr. Elysa menyarankan, potty traning jauh lebih efektif dibandingkan bladder training. Mengapa begitu?
"Bladder training ini bisa jadi kurang cocok untuk anak yang memiliki kondisi kesehatan tertentu," jelas dr. Elysa.
Maka dari itu, sebelum melatih untuk bisa buang air kecil sesuai waktu dan tempatnya, Moms bisa konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anak.
Dengan begitu, Moms bisa tahu apakah bladder training ini cocok diterapkan pada anak.
Selain potty training, bladder traning, dan berkonsultasi dengan dokter, Moms juga perlu untuk memerhatikan kebiasaan anak sebelum tidur.
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR