Nakita.id - Benarkah pakai capung atasi ngompol pada anak? Yuk, ketahui faktanya.
Ketika anak sedang melewati masa mengompol, adalah hal yang wajar.
Dalam kehidupan kita bermasyarakat, menggunakan capung adalah salah satu cara yang diyakini dapat mengurangi kebiasaan anak dalam mengompol.
Konon katanya, apabila capung diletakkan pada pusar anak, maka anak akan berhenti mengompol.
Gigitan capunglah yang diyakini menjadi solusi dari anak yang mengompol di waktu tidur.
Tapi, perlu diketahui, hal ini hanyalah mitos belaka. Meletakkan serangga pada badan anak tak memberikan perubahan apapun pada kebiasaan anak buang air kecil sembarangan setiap malam hari.
Maka dari itu, Moms tak perlu lagi melakukan metode ini agar anak tak mengompol.
Hal ini dikonfirmasi oleh dr. Elysa Septyasri, yang saat ini aktif di Puskesmas Kotagede 2, Yogyakarta.
"Mengenai gigitan capung untuk mengatasi kebiasaan mengompol memang tidak dibenarkan dalam medis," jelas dr. Elysa, saat dihubungi, Selasa, 24 Mei 2022.
Maka dari itu, dr. Elysa menyimpulkan bahwa hal ini sebenarnya hanya mitos belaka.
Walaupun begitu, ada beberapa alasan lain yang mendasari mengapa meletakkan capung pada pusar anak tak usah dilakukan lagi oleh Moms di era sekarang.
Selain karena hanya mitos dan tak memberikan perubahan apapun pada anak, gigitan serangga justru hanya akan membuat kulit anak menjadi iritasi.
Seperti yang kita ketahui, di usia awal, anak memiliki kulit yang cenderung lebih sensitif daripada orang dewasa.
Memang, pada dasarnya capung tak menggigit, bahkan saat disentuh oleh manusia sekalipun.
Namun, meletakkan hewan tersebut di dalam pakaian anak akan membuatnya menjadi agresif dan menggigit badan anak.
Gigitannya memang kecil, namun bisa cukup membuat kulit anak menjadi kemerahan atau bahkan sedikit gatal.
Untuk menjawab pertanyaan 'benarkah pakai capung atasi ngompol pada anak?', jawabannya adalah tidak benar.
Maka dari itu, perlu cara yang benar untuk mengatasi anak yang mengompol. Apa saja, ya?
Baca Juga: Jangan Dianggap Sepele, Segera Hentikan 4 Kebiasaan Ini Untuk Menghentikan Anak Mengompol
Cara yang benar mengatasi anak mengompol
Menurut dr. Elysa, saat diwawancarai secara eksklusif oleh Nakita, Sabtu (21/5/2022), mengompol merupakan hal yang wajar untuk anak di bawah 7 tahun.
"Di usia tersebut anak masih belajar untuk melatih kandung kemihnya," jelas dr. Elysa.
Sebenarnya, hal ini bisa diatasi dengan beberapa hal. Sejumlah sumber mengatakan bahwa cara yang efektif adalah dengan potty training dan bladder traning.
Potty training adalah proses melatih anak untuk buang air kecil dan besar. Caranya bisa bermacam-macam, salah satunya adalah dengan menyediakan toilet khusus untuk anak.
Dengan membiasakan berlatih buang air besar di toilet khusus, anak jadi tahu bahwa buang air kecil hanya boleh dilakukan di tempat tersebut.
Sementara itu, bladder training dilakukan agar anak bisa memahami kapan waktunya harus ke toilet untuk ke kamar kecil.
Melansir dari Verywell Health, dengan metode ini bisa meningkatkan kapasitas kandung kemih anak.
Tak hanya itu saja, otot pada kandung kemih anak juga menjadi jauh lebih kuat dalam menahan, sebelum anak sampai di kamar mandi dan akhirnya buang air kecil.
Walaupun keduanya disarankan oleh berbagai sumber, dr. Elysa menyarankan, potty traning jauh lebih efektif dibandingkan bladder training. Mengapa begitu?
"Bladder training ini bisa jadi kurang cocok untuk anak yang memiliki kondisi kesehatan tertentu," jelas dr. Elysa.
Maka dari itu, sebelum melatih untuk bisa buang air kecil sesuai waktu dan tempatnya, Moms bisa konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anak.
Dengan begitu, Moms bisa tahu apakah bladder training ini cocok diterapkan pada anak.
Selain potty training, bladder traning, dan berkonsultasi dengan dokter, Moms juga perlu untuk memerhatikan kebiasaan anak sebelum tidur.
Jangan sampai anak minum terlalu banyak sebelum tidur. Menurut dr. Elysa, setidaknya anak minum dua jam sebelum tidur.
Biasakan anak untuk buang air kecil sebelum tidur dan pastikan Moms menemaninya jika anak belum berani ke kamar kecil tanpa pantauan dari orangtua.
Selain itu, masalah psikologis juga perlu diketahui, sebab bisa jadi mengompol pada anak ini disebabkan karena anak mengalami stres.
Melatih anak untuk memahami situasi saat hendak buang air kecil akan jauh lebih berhasil daripada menggunakan capung.
Penyebab anak mengompol
Anak kecil yang mengompol setiap tidur malam disebabkan karena ukuran kantong kemihnya yang masih dalam proses perkembangan. Ototnya pun juga belum kuat.
Perlu diketahui, fenomena anak yang mengompol tergolong wajar untuk anak 7 tahun ke bawah. Namun, perlu dilihat dari intensitasnya.
"Jika dalam satu malam ternyata diketahui lebih dari satu atau dua kali dan hal tersebut sering terjadi, harus berhati-hati karena bisa jadi salah satu gejala diabetes melitus," jelas dr. Elysa.
Selain itu, penyebab anak mengompol juga identik karena pola makan dan minum anak sebelum tidur.
Salah satu contohnya adalah sering mengonsumsi minuman yang tinggi akan kafein seperti teh dan kopi.
Karena memiliki zat diuretik dan membuat Si Kecil jadi sering buang air kecil.
Itulah tadi cara yang benar mengatasi anak yang mengompol.
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR