Nakita.id - Layanan kesehatan masyarakat jadi salah satu hal yang terus diprioritaskan oleh pemerintah.
Berbagai macam program telah dicanangkan agar layanan kesehatan dapat dirasakan oleh semua pihak.
Fasilitas kesehatan diharapkan dapat tersebar merata di berbagai daerah.
Sehingga, mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Petugas kesehatan dengan kualitas unggul juga tak luput dari perhatian.
Bidan jadi salah satu tenaga kesehatan yang dapat diandalkan untuk menangani berbagai macam masalah kesehatan khususnya bagi ibu dan anak.
Beberapa bidan ada yang mulai melakukan praktik tersendiri, namun ada juga yang ditugaskan di pusat layanan kesehatan seperti puskesmas.
Bidan-bidan di puskesmas jadi ujung tombak demi mewujudkan kesehatan masyarakat yang semakin baik.
Seorang bidan juga harus mengembangkan ilmu dan pendidikan agar bisa mengatasi berbagai masalah kesehatan yang terjadi pada ibu dan anak.
Inna Yuni Astrid, Amd.Keb, selaku Bidan Koordinator KIA Puskesmas Kecamatan Palmerah berbagi menceritakan pengalamannya kepada tim Nakita, pada Jumat (20/5/2022).
Menjadi seorang bidan Puskesmas selama 8 tahun, tentu membuat bidan Inna sudah menghadapi berbagai macam persoalan.
Tetapi menurutnya, ada beberapa pengalaman yang paling mengesankan.
Seperti, bisa mendampingi ibu dari pra kehamilan sampai melahirkan.
Apalagi, jika proses melahirkan berjalan lancar tanpa adanya kendala.
Sehingga, ibu selamat dan bayi dinyatakan sehat tanpa kekurangan suatu apapun.
Terlebih, jika saat melahirkan, ibu mengalami risiko yang mana butuh pemantauan yang lebih.
"Pengalaman yang paling mengesankan kita bisa mendampingi ibu sampai dengan proses melahirkannya lancar bagi ibu dan bayinya, terutama bagi ibu yang memiliki kehamilan berisiko tinggi dimana beliau membutuhkan pemantauan," ungkap bidan Inna.
Tak cukup sampai disitu, selama menjadi bidan, ada satu momen yang paling diingat.
Dimana ketika pasiennya merupakan pejuang dua garis biru.
Pasangan ini sudah menanti kehadiran sang buah hati dan melakukan banyak usaha untuk mendapatkan momongan.
Setelah melakukan konsultasi dan pengecekan, akhirnya penantian ini pun berbuah manis.
Pasien bidan Inna pun dinyatakan hamil, namun lagi-lagi kondisi kehamilannya ini termasuk kehamilan yang berisiko.
"Pasien yang paling berkesan untuk saya adalah pasien yang sudah lama mendamba-dambakan keturunan, kemudian saat hamil justru ada masalah," ujarnya dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.
Berkat kegigihan dan pemantauan selama masa-masa kehamilan, akhirnya bayi bisa terlahir ke dunia dengan selamat.
Sampai saat ini, pasien dan sang buah hati masih rutin melakukan kontrol di Puskesmas Kecamatan Palmerah tempat dimana bidan Inna bekerja.
"Ahamdulillah sekarang anaknya sudah lahir dan sering kontrol di kami untuk imunisasi, itu suatu kebanggaan untuk tim kami," terang bidan Inna.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR