Caranya, dokter akan meneteskan larutan yang telah dicampur dengan alergen ke kulit pasien.
"Misalnya anak alergi telur, kita taruh alergen yaitu telur di kulit kemudian diteteskan formula khusus," kata dr Sri.
"Kemudian area kulit tadi ditusuk pakai jarum sedikit dan dilihat apakah ada reaksi alergi yang muncul," lanjutnya.
Tujuan ditusuk pakai jarum supaya alergen bisa masuk ke bawah permukaan kulit dan dilihat reaksinya.
Umumnya, reaksinya akan muncul dalam waktu 15–20 menit.
2. Tes darah
Tes darah atau IgE specific test adalah pemeriksaan alergi melalui pengambilan sampel darah pasien.
Sampel darah tersebut kemudian akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa kadar Imunoglobulin E (IgE) pasien.
IgE adalah antibodi dalam tubuh dan biasanya jumlahnya akan meningkat saat tubuh mengalami reaksi alergi.
3. Diet eliminasi
Caranya yakni dengan menghentikan konsumsi makanan yang dicurigai jadi pemicu alergi.
"Misalnya kita curiga anak alergi telur, coba cegah dia supaya tidak makan telur selama 2 minggu," kata dr Sri.
Kemudian Moms bisa memperhatikan apakah gejala alerginya membaik dan hilang atau justru tidak.
"Setelah gejalanya hilang coba makan telur lagi apakah akan muncul lagi gejalanya atau tidak sama sekali," ujar dr Sri.
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR