Nakita.id – Tidak sedikit yang mempertanyakan ketika anak sedang batuk apakah boleh vaksin covid?
Baik orang dewasa maupun anak kecil, semua harus tetap menjalankan protokol kesehatan untuk menjaga diri supaya tidak terpapar virus.
Apalagi sekarang vaksin Covid sudah tersedia untuk anak yang berumur 6-11 tahun.
Moms kini sudah tidak perlu khawatir lagi sebab kekebalan anak akan lebih terlindungi.
Vaksin diberikan pada anak sebanyak dua kali dengan jarak waktu empat minggu dari vaksin yang pertama.
Sebelum melukan vaksin, kondisi kesehatan anak harus benar-benar diperhatikan.
Mereka harus dalam keadaan fit dan tidak mengalami gejala sakit apapun.
Kendati demikian, kondisi anak tidak selalu stabil, adakalanya mereka terserang sakit hingga mengalami batuk.
Nah, hal inilah yang kemudian membuat Moms bingung apakah mereka bisa vaksin dalam kondisi seperti ini.
Lantas bagaimana penjelasan, anak sedang batuk apakah boleh vaksin covid?
Meskipun kondisi ini hanya berlangsung sementara, sebaiknya Moms menunggu sampai kondisi anak benar-benar pulih.
Tidak hanya batuk, kondisi anak yang tidak diperkankan vaksin berupa demam, pilek maupun sakit bawaan.
Pasalnya mengutip dari laman Covid-19.go.id, tentang Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/6688/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) bagi Anak Usia 6 sampai dengan 11 tahun.
Telah disebutkan kondisi-kondisi yang membuat anak harus menunda vaksinasi Covid-19, antara lain :
1. Suhu lebih dari 37,5 derajat Celcius
2. Tekanan darah lebih dari atau sama dengan 140/90 mmHg dan sudah dilakukan pengukuran tekanan darah ulang 5 sampai 10 menit kemudian
3. Anak mendapat vaksin lain (vaksin rutin) kurang dari 2 minggu
4. Anak menderita demam atau batuk pilek atau nyeri menelan atau muntah atau diare
Dengan demikian sudah terjawb ya Moms, pertanyaan ketika anak sedang batuk apakah boleh vaksin covid.
Beberapa kondisi lain yang mengharuskan penundaan vaksinasi adalah sebagai berikut.
5. Anak pernah sakit Covid-19 dalam keluarga terdapat kontak dengan pasien Covid-19
6. Dalam 7 hari terakhir anak pernah mendapat perawatan di RS atau menderita kedaruratan medis seperti sesak napas, kejang, tidak sadar, berdebar-debar, perdarahan, hipertensi, tremor hebat
7. Anak sedang menderita gangguan imunitas (hiperimun: auto imun, alergi berat dan defisiensi imun: gizi buruk, HIV berat, keganasan)
8. Anak sedang menjalani pengobatan imunosupresan jangka panjang (steroid lebih dari 2 minggu, sitostatika).
Bila terjadi kondisi seperti di atas, maka boleh ditunda lebih dari 4 minggu sejak vaksin pertama.
Namun tetap boleh melakukan vaksin kedua tanpa harus mengulang lagi dari pertama.
Gift The Superpower of Play Bersama Karakter Terbaru dari Lego Brand, Cataclaws
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR