Dilansir The Washington Post, Fornshell menyebutkan tindakan kejam dilakukan oleh Anna karena ia marah diminta merawat anak yang bukan darah dagingnya sendiri. Ia dan suaminya, Robert Ritchie III mendapatkan hak asuh Austin pada Januari.
Anna diduga memberikan hukuman mandi air panas untuk Austin sebagai hukuman. Ia memaksa balita itu berada di dalam air panas tersebut selama lebih kurang 130 derajat Fahrenheit (56,7 Celcius) selama lebih kurang 20 menit.
Baca juga: Dinyatakan Meninggal, Bayi Prematur Ini Hidup Kembali Setelah Dipeluk Sang Mama
Padahal dengan air sepanas itu, dalam empat detik saja sudah membuat luka bakar kulit anak kecil.
Fornshell mengatakan bocah itu mengalami pendarahan hebat. Kulit sudah mengelupas dari dua kakinya ketika Anna mengeluarkan anak itu dari air.
Tapi ibu tirinya tidak membawa ke rumah sakit atau memberikan perawatan medis. Ia malah memakaikan baju piyama dan kaus kaki, lalu membawa Austin ke tempat tidur.
"Andai Austin dirawat di rumah sakit segera, kemungkinannya besar dia akan bertahan hidup," kata Fornshell.
Menurut laporan Associated Press, pihak keluarga mendengar Austin menangis sepanjang malam. Namun Anna diduga mengabaikan dan mengatakan pada suaminya agar tidak memeriksa keadaan Austin.
Seth Cantwell, kuasa hukum Anna menolak memberikan komentar.
Sementara itu nenek Austin, Sheri Gredig, mengatakan pada WCPO bahwa ia merasa Anna tidak menunjukkan rasa penyesalan saat hadir di pengadilan bulan lalu.
"Dia bersikap seperti tidak melakukan sesuatu yang salah," kata Gredig.
"Anna Ritchie benar-benar jahat. Dia seharusnya tidak dibiarkan bebas lagi... Saya ingin dia dihukum mati. Dia mengambil kesayanganku," katanya.
Anna terancam hukuman 15 tahun penjara atau hukuman seumur hidup.
Foto anna dan Austin
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
KOMENTAR