Hal ini dilakukan agar penyakit cacar api tidak mudah menyebar ke orang lain.
Kemudian, orang yang melakukan kontak dengan anak yang terjangkit cacar api juga harus melakukan karantina selama 17 hari.
Akan tetapi, jika seseorang yang sedang dikarantina ternyata menunjukkan tanda-tanda infeksi cacar api, maka orang tersebut harus dipindahkan ke tempat isolasi yang ketat.
Selain itu, selama 17 hari karantina, orang yang melakukan kontak perlu mendapatkan vaksin cacar api jika sebelumnya belum mendapatkan.
Vaksin ini akan sangat bermanfaat untuk meredakan gejala-gejala akibat cacar api.
Meski begitu, hingga saat ini belum ditemukan vaksin khusus cacar api dan masih dalam proses penelitian lebih lanjut.
Baca Juga: Memang Serupa Tapi Tak Sama, Inilah Perbedaan Cacar Air dan Cacar Monyet yang Wajib Diketahui
Selain itu, tidak ada pengobatan rumahan yang secara khusus dapat menyembuhkan penyakit cacar api pada anak, Moms.
Maka dari itu, perawatan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan terkait dan sangat memerlukan isolasi.
Selama anak diisolasi, pemenuhan cairan tetap diperlukan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang selama sakit cacar api.
Juga, agar anak tidak mengalami dehidrasi serta menjaga kulit tetap lembab.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR