Hal ini diungkapkan sendiri oleh dr. Cut Nurul Hafifah, Sp.A(K), dokter spesialis anak konsultan nutrisi metabolik anak di Rumah Sakit Pondok Indah.
“Anggapan bahwa anak gemuk itu sehat dan lucu sebetulnya hanya mitos, karena anak gemuk justru mudah sakit,” terang dr. Cut saat diwawancarai Nakita pada Jumat lalu (3/6/2022).
dr. Cut menjelaskan, anak gemuk ternyata bisa mengalami penyakit akibat komplikasi kegemukan saat mencapai usia sekolah.
Misalnya, ngorok, tekanan darah tinggi (hipertensi), kadar kolesterol tinggi, perlemakan hati, asma, gangguan tidur (sleep apnea), kaki bengkok membentuk huruf ‘O’, hingga kencing manis (diabetes mellitus).
“Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan pada tahun 2013 mencatat angka kegemukan pada anak mencapai 11%,” kata dr. Cut.
“Angka ini bisa mencapai 30% di daerah perkotaan, yang artinya 1 dari 3 anak mengalami kegemukan. Hal ini bisa bahaya, karena anak dan orangtua merasa bahwa anak gemuk adalah hal yang wajar dan justru lebih sehat,” ucapnya melanjutkan dengan tegas.
Baca Juga: Anak Gemuk Tak Selalu Menggemaskan, Cari Tahu Bahaya yang Mengintai
dr. Cut menjelaskan bahwa beberapa tahun belakangan, kejadian diabetes mellitus tipe 2 semakin meningkat pada anak dan remaja.
“Penelitian menunjukkan bahwa 85% anak yang mengalami diabetes mellitus tipe 2 merupakan anak yang gemuk,” ungkapnya.
Selain itu, dr. Cut juga menyampaikan bahwa anak yang gemuk akan berisiko terkena hipertensi tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan anak yang tidak gemuk.
“Hampir separuh dari anak yang gemuk sudah mengalami dislipidemia,” katanya.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR