Misalnya, saat Moms bekerja dan mendapatkan jatah shift malam.
Ya, bekerja saat shift malam mungkin menjadi tantangan bagi Moms yang sedang hamil.
Bahkan, beberapa ahli kesehatan tidak menganjurkan ibu hamil untuk bekerja di malam hari. Mengapa?
Dilansir dari CDC, mengambil shift malam pada masa kehamilan akan memengaruhi energi Moms, terutama pada saat Moms bekerja di pagi dan siang hari.
Seperti yang kita ketahui, ibu hamil mudah merasa lelah atau lemas terutama di trimester ketiga.
Di trimester ketiga, tentunya Si Kecil yang ada di dalam kandungan sudah berkembang dan semakin berat.
Karena beban berat ini, Moms menjadi lebih mudah merasa pegal-pegal dan lemas, apalagi saat beraktivitas.
Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan Mengatasi Stretch Mark dengan Krim Pelembab, Benarkah Efektif?
Tak hanya itu saja, terlalu sering mengambil jam kerja malam hari tentunya memengaruhi jam tidur.
Padahal, memiliki jam tidur yang teratur amat berpengaruh terhadap keberhasilan saat persalinan.
Yang menjadi alasan utama mengapa tak sebaiknya bekerja hingga melebihi waktu maghrib saat masa kehamilan adalah, meningkatkan risiko lahir prematur dan keguguran.
Melansir dari Healthline, hal ini mengacu pada studi yang dilakukan oleh peneliti dari Denmark pada 23 ribu ibu hamil.
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR