Bagi sebagian orang, tidur di dekat alergen tersebut dapat menyebabkan hidung meler atau tersumbat, kulit gatal, dan mata iritasi yang dapat memengaruhi kualitas tidur.
Mengganti bantal sesering mungkin juga dapat membantu mencegah alergi terkait bantal.
Minyak wajah dan rambut, keringat, air liur, dan kotoran lainnya juga dapat meresap melalui sarung bantal dan terperangkap di bantal, menyebabkan noda kuning di permukaan.
Zat-zat ini bahkan dapat menyumbat pori-pori dan memicu munculnya jerawat atau ruam pada orang dengan kulit sensitif.
Sering mencuci sarung bantal dengan deterjen lembut dapat membantu mengurangi penumpukan, dan mengganti bantal secara teratur dapat mencegah iritasi kulit.
Bantal yang kendur atau rata dari waktu ke waktu tidak akan memberikan kenyamanan yang diperlukan, dan Moms mungkin terbangun dengan perasaan sakit atau tidak segar.
Lantas, seberapa sering bantal harus diganti?
Kebanyakan ahli merekomendasikan mengganti bantal setiap 1 sampai 2 tahun.
Dengan mengganti bantal, Moms tentunya akan tidur dengan bersih dan bebas dari alergen.
Namun, sebenarnya kapan saatnya bantal harus diganti, Moms yang tahu jawabannya.
Apabila terbangun dengan leher yang sakit atau tidak dapat menemukan posisi tidur yang nyaman, itu mungkin berarti bantal tidak lagi memberikan kenyamanan yang Moms butuhkan.
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR