Nakita.id – Sebagai penggemar dunia kecantikan, pasti di rumah memiliki koleksi make up dan skincare dari berbagai merk.
Berbagai produk kecantikan lengkap dari pilihan warna sampai memenuhi rak kosmetik.
Saking banyaknya, produk dari beberapa tahun lalu saja masih Moms simpan.
Bahkan sesekali masih memakainya dalam riasan sehari-hari.
Hanya karena produk-produk tersebut tersisa banyak, lantas jadi sayang jika dibuang.
Pertanyaan ini mungkin kerap muncul di benak Moms, apa yang terjadi jika menggunakan produk perawatan kulit yang sudah kadaluarsa?
Semua produk perawatan kulit memang memiliki tanggal kadaluarsa.
Baik krim perawatan kulit, pelembab, atau make up yang mahal sekalipun pada akhirnya akan terdegradasi.
Meskipun Moms dapat menggunakannya, tetapi ada beberapa risiko yang terkait dengan penggunaan produk kecantikan yang kadaluarsa.
Masing-masing produk perawatan kulit atau skincare memiliki umur penyimpanan masing-masing.
Menurut ahli kosmetik Vince Spinnato, dikutip dari Allure, ketahanan produk tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti suhu, waktu, kelembapan relatif, tekanan fisik, dan parameter lingkungan lainnya.
Dia menambahkan bahwa cahaya, panas, kelembaban, transmisi gas, dan kontaminasi mikroorganisme semuanya berdampak pada umur panjang.
Selain itu, produk berbasis air, termasuk cairan, krim dan lotion lebih rentan terhadap pembusukan bakteri.
Terutama jika produk sering bersentuhan dengan tangan ketika mengambilnya. Meski begitu bukan berarti produk berbasis minyak bisa lebih awet ya Moms.
Ahli kimia komestik, Jim Hammer mengatakan mereka dapat mengoksidasi dari waktu ke waktu, menyebabkan perubahan warna dan bau yang tidak terkait dengan bakteri.
Bagaimana bisa tahu jika produk perawatan kulit telah kadaluarsa tanpa tanggal yang dinyatakan dengan jelas?
Moms mungkin pernah menjumpai produk yang tidak jelas mencantumkan tanggal kadaluarsanya.
Jika sudah begitu, menurut Spinatto cara yang bisa dilakukan adalah mengamati perubahan dalam warna, tekstur, atau aroma. Apabila menemukan perubahan maka sudah saatnnya untuk membuangnya.
Lantas amankah memakai produk perawatan kulit yang sudah kadaluarsa?
Di lain tempat, Erum Ilyas, MD, dokter kulit bersertifikat di Schweiger Dermatology Group di King of Prussia, PA dalam Well and Good, mengatakan meskipun menggunakannya secara teknis tidak akan membahayakan, mereka juga tidak ada gunanya.
Produk-produk yang sudah kadaluarsa mengalami perubahan komposisi bahan kimia yang menurunkan kefektivitasannya.
Kemudian dilansir dari Allure, dokter kulit bersertifikat Shari Marchbein, MD, satu jenis produk yang tidak boleh mengambil risiko saat kadaluarsa adalah tabir surya.
Selain merusak bahan dan formulanya menjadi encer, bahan-bahan tersebut juga menjadi kurang efektif, peningkatan signifikan dalam potensi kulit terbakar, kerusakan akibat sinar matahari, bintik-bintik coklat, dan risiko perkembangan kanker kulit.
Produk perawatan kulit yang kadaluwarsa telah dilaporkan menyebabkan iritasi atau infeksi bakteri selain kehilangan efisiensinya.
Produk perawatan kulit tertentu, seperti produk mata, dapat menyebabkan gatal, kemerahan, air mata, dan infeksi jika digunakan secara tidak benar.
Hal ini juga berlaku untuk produk yang telah terpapar bakteri. Bakteri tersebut dapat menyebabkan ruam, iritasi, dan reaksi alergi ketika bersentuhan dengan kulit.
Karena bahan-bahan menurun seiring waktu dan bahan kimia dapat berubah, orang dengan kulit yang sangat sensitif mungkin mengalami ruam akibat perubahan komposisi kimia.
Baca Juga: Skincare untuk Menghilangkan Panu di Wajah Bisa Menggunakan 4 Bahan Alami yang Ada di Dapur
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR