Nakita.id - Bolehkah ibu menyusui makan makanan yang masih panas? Yuk, ketahui faktanya yang benar.
Ibu menyusui atau busui wajib untuk menjaga pola makannya agar ASI tetap lancar.
Seperti yang kita ketahui, sejak anak lahir hingga usianya yang keenam bulan, Moms wajib memberikan ASI eksklusif untuknya.
Ada beberapa makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari sebab bisa memengaruhi kelancaran ASI dan kondisi tubuh busui.
Misalnya seperti ikan laut yang tinggi akan kandungan merkuri yang bisa mengontaminasi ASI.
Salah satu info lain yang sering didapatkan oleh ibu menyusui adalah wajib menghindari makanan panas.
Ada Moms yang memercayai hal ini, tapi tak sedikit juga yang tidak. Lalu, apakah ini hanya mitos atau memang fakta?
Tim Nakita.id telah menghubungi Bidan Devi Inggerianie, S.ST, M.Kes untuk mengetahui topik ini.
Menurut Bidan Devi, suhu makanan tidak ada pengaruhnya terhadap ibu menyusui, sehingga hal tersebut sebenarnya adalah mitos saja.
Baca Juga: Sering Ditanyakan Para Busui, Apakah Ibu Menyusui Boleh Makan Madu? Begini Penjelasan Dokter Anak
"Menurut saya, itu hanya mitos, ya. Suhu itu tidak berpengaruh (terhadap ASI)," kata Bidan Devi, saat diwawancarai secara daring, Kamis, 9 Juni 2022.
Dari mitos yang beredar, makanan panas akan memengaruhi kesehatan bayi.
Banyak yang memercayai bahwa suhu panas tersebut akan memengaruhi suhu pada ASI juga, akibatnya anak jadi mudah mengalami sariawan atau panas dalam.
Tak hanya itu saja, tak sedikit yang memercayai bahwa mengonsumsi makanan panas juga akan membuat anak jadi mudah gumoh.
Menurut Bidan Devi, yang berpengaruh apakah Moms sudah mengonsumsi makanan yang bergizi.
"Yang berpengaruh itu keseimbangan si nutrisi tersebut," jelas bidan yang aktif di Puskesmas Panongan, Tangerang, Banten ini.
Sebagai contohnya saja, selama masa menyusui Moms perlu membutuhkan asupan kalori yang cukup.
Tentunya, di masa kehamilan dibutuhkan asupan kalori yang lebih banyak dibandingkan saat sebelum hamil dan saat hamil.
Penting untuk mengonsultasikan seberapa banyak kalori dan nutrisi yang lain untuk dikonsumsi dengan dokter, terutama selama memberikan ASI eksklusif pada si Kecil selama 6 bulan pertama kehidupannya.
Baca Juga: Sering Ditanyakan Para Busui, Apakah Ibu Menyusui Boleh Makan Madu? Begini Penjelasan Dokter Anak
Bidan Devi Inggerianie juga menyampaikan selain nutrisi dari makanan, ada beberapa hal lain yang memengaruhi ASI.
Salah satunya adalah asupan cairan ibu menyusui. Pastikan Moms mengonsumsi minuman yang bersifat netral seperti air putih.
Selama masa kehamilan setidaknya busui wajib mengonsumsi 14 gelas air putih setiap hari.
Kebiasaan ini wajib dipertahankan saat Moms memberikan ASI eksklusif pada si Kecil.
Setelah program ASI eksklusif, Moms bisa perlahan-lahan mengurangi asupan air putih per hari menjadi 12 gelas.
"Baru (konsumsi) 12 gelas pada enam bulan selanjutnya," jelas Bidan Devi.
Bidan yang juga aktif di organisasi kehumasan Ikatan Bidan Indonesia atau IBI ini juga mengatakan bahwa rangsangan ASI untuk keluar dari payudara ibu ini penting untuk dilakukan.
Sering dikeluhkan pada busui karena ASI tak mau keluar, Bidan Devi menyarankan untuk melakukan IMD atau Inisiasi Menyusu Dini.
Dari Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI (Pusdatin Kemenkes RI), IMD bisa dilakukan dengan langsung meletakkan bayi ke dada Moms setelah dilahirkan.
Langsung pada kurun waktu 30 menit hingga 1 jam pascamelahirkan, bidan atau dokter kandungan akan membantu Moms dalam melakukan IMD ini.
Tak hanya untuk perangsangan ASI saja, tapi hal ini juga penting untuk membentuk adanya ikatan kasih sayang antara Moms dan bayi.
Banyak yang belum tahu, bakteri baik dari kulit Moms akan masuk ke dalam tubuh si Kecil dan meningkatkan imunitasnya.
Terakhir, Bidan Devi juga berpendapat bahwa bantuan dari Dads serta orang yang mendampingi amat sangat diperlukan dalam kelancaran ASI.
Seputar 'Isi Piringku'
Bagaimana cara busui tahu bahwa makanan yang disantapnya sudah sesuai dengan kebutuhan nutrisinya?
Moms perlu tahu mengenai slogan 'isi piringku' yang dianjurkan oleh Kemenkes.
"Kalau dulu mungkin kita mengenalnya empat sehat lima sempurna, ya. Tapi kalau sekarang 'isi piringku'," Kata Bidan Devi.
Dalam slogan isi piringku, Moms wajib untuk memenuhi gizi dengan mengonsumsi buah, sayur, karbohidrat, dan protein.
Melansir dari laman resmi Kemenkes RI, dalam satu hidangan wajib 50 persen sayur dan buah, 50 persen sisanya adalah makanan yang mengandung karbohidrat dan protein.
Sayur dan buah ini penting untuk memenuhi nutrisi vitamin, mineral, zat besi, dan lain-lain yang dibutuhkan oleh ibu menyusui.
Buah-buahan seperti pisang, pepaya, alpukat, mangga, melon, tomat, dan semangka amat baik dikonsumsi selama pemberian ASI eksklusif.
Sedangkan sayuran yang dibutuhkan antara lain seperti daun katuk, paprika, wortel, bayam, dan selada.
Dengan begitu, ASI akan tetap lancar dan anak bisa terpenuhi gizinya.
Untuk menjawab pertanyaan 'apakah benar ibu menyusui tidak boleh makan panas?', jawabannya tidak, hal tersebut adalah mitos belaka.
Suhu makanan tidak perlu dikhawatirkan selama makanan tersebut tidak melukai mulut saat dikonsumsi.
Yang lebih penting untuk diperhatikan adalah nutrisi dari makanan dan suplai air selama masa menyusui.
Baca Juga: Supaya Tak Alergi, Berikut Cara Memilih Susu Untuk Ibu Menyusui
Source | : | Kemenkes RI |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR