Nakita.id - Pemberian imunisasi sangat penting bagi anak untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya.
Imunisasi bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak terhadap penyakit menular, kronis, dan mematikan.
Bahkan, pemberian imunisasi pertama dilakukan sejak anak baru lahir.
Moms tak perlu khawatir, ada banyak fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan imunisasi baik secara gratis ataupun berbayar.
Berikut adalah jenis-jenis imunisasi yang diberikan untuk anak sejak usia 0-3 tahun.
Diantaranya, ada vaksin Hepatitis B, BCG, Vaksin Polio Oral (OPV) dan Vaksin Polio Suntik (IPV), DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus),
Serta, vaksin HiB (Haemophilus influenzae tipe B), PCV (Vaksin Pneumokokus), Rotavirus, Measles Rubella, Varicella, dan Hepatitis A.
Beberapa diantaranya ada juga membutuhkan vaksinasi ulang atau booster tiap setahun atau beberapa tahun sekali.
Kemudian, untuk anak di atas 3 tahun jenis imunisasi apa saja yang bisa diberikan? Yuk, simak penjelasannya!
Ajeng Putri Indarwan, seorang bidan yang berpraktik di Klinik Widis Medica depok menyebutkan imunisasi apa saja yang bisa diberikan pada anak di atas 3 tahun.
"Untuk anak di atas 3 tahun, apabila riwayat imunisasi dasarnya sudah lengkap maka bisa dilanjutkan ke imunisasi tambahan," katanya dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id.
"Imunisasi tambahan diantaranya, Je (Japanese encephalitise), influenza, tifoid, dan dengue," lanjutnya.
Nah Moms, yuk simak penjelasan dari jenis-jenis imunisasi tersebut.
Mengutip dari laman website IDAI, Japanese encephalitis (JE) adalah penyakit infeksi virus Japanese Encephalitis yang ditularkan oleh nyamuk.
Penyakit ini merupakan penyebab utama radang otak dan dapat dapat mengakibatkan kecacatan hingga kematian.
Hingga saat ini masih belum ditemukan obat untuk mengatasi infeksi Japanese Encephalitis, namun penyakit ini dapat dicegah dengan vaksin JE.
Vaksinasi ini diberikan kepada anak berusia 1 tahun dan booster-nya pada usia antara 2-3 tahun.
2. Tifoid
Tifoid lebih dikenal sebagai tifus atau tipes, penyebabnya adalah bakteri Salmonella typhi melalui makanan atau air yang terkontaminasi.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyarankan imunisasi tifoid diberikan pada anak di atas usia 2 tahun serta orang dewasa, dengan dosis 1 kali suntikan, setiap 3 tahun.
3. Influenza
Vaksin ini bertujuan untuk mencegah penyakit influenza.
Pemberiannya setiap satu tahun sekali untuk anak di atas 6 bulan.
4. Dengue
Mengingat begitu banyak kasus DBD di Indonesia, kini telah tersedia vaksin untuk mengatasi infeksi virus Dengue.
IDAI menyarankan agar vaksin DBD diberikan kepada anak berusia 9–16 tahun yang pernah terinfeksi DBD. Pemberiannya sebanyak 3 kali dengan jarak 6 bulan.
Baca Juga: Jarak Imunisasi Bayi di Puskesmas Menurut Bidan, Catat Jangan Sampai Ada yang Terlewat
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR