Nakita.id - Apakah Moms pernah mendengar mitos anak tidak boleh khitan jika orangtua hamil?
Khitan atau sunat adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan organ reproduksi laki-laki.
Sunat merupakan operasi ringan untuk memotong kulup atau kulit kepala penis bagian ujung.
Moms bisa menyunat si Kecil sejak bayi atau menunggu mereka siap.
Tentang kapan waktu yang tepat untuk sunat, Moms bisa mempertimbangkan sendiri.
Ini karena pemilihan waktu sunat untuk anak selalu ada sisi positif dan negatifnya.
Lantas, benarkah kalau anak tidak boleh khitan jika orangtua hamil?
Usut punya usut, hal ini adalah mitos belaka Moms.
Pasalnya, tidak ada hubungan langsung anak khitan dengan ibunya yang sedang hamil.
Melansir dari Kompas, berikut adalah sejumlah mitos khitan atau sunat yang tidak perlu lagi Moms percayai.
Disampaikan oleh dr. Mahdian Nur Nasution, SP. BS dari Klinik Rumah Sunat.
Ada sejumlah mitos sunat yang sebenarnya sering membuat orang salah kaprah.
1. Anak tumbuh lebih cepat setelah sunat
Moms pasti pernah mendengar mitos yang satu ini. Dikatakan, anak yang sudah sunat akan lebih cepat tinggi.
Faktanya, pertumbuhan anak tidak ada hubungannya dengan sunat.
Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh hormon, gizi dan keturunan.
"Hanya kebetulan saja kalau misalnya anak setelah di sunat menjadi lebih cepat."
"Karena budaya orang Indonesia di sunat bersamaan dengan usia masa pertumbuhan, yaitu sekitar 10 - 12 tahun" kata dr. Mahdian.
2. Anak disunat jin
Mitos satu ini juga sering terdengar di masyarakat. Yakni ketika seorang anak tiba-tiba seperti disunat padahal belum sunat.
Anak disunat jin adalah mitos.
Faktanya, kondisi ini adalah gangguan kesehatan yang menyebabkan kulup penis tertarik ke belakang dan tidak bisa dikembalikan.
"Misalnya saat anak sedang bermain, lalu kulup atau kulit kepala penisnya menjadi tertarik ke belakang dan tidak dapat kembali seperti semula."
"Ini sekilas seperti sudah di sunat. Kalau terjadi seperti ini, sunat justru perlu dilakukan untuk membuang kulit tersebut" jelasnya.
3. Anak tidak boleh makan daging setelah sunat
Mitos ini salah Moms, faktanya anak justru membutuhkan protein tinggi untuk pemulihan.
Manfaat protein adalah untuk membentuk jaringan sel yang rusak dan berperan dalam tumbuh kembang anak.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR