Hal ini terjadi akibat bayi menerima vaksin umum dengan jenis DTaP, polio, PCV, hepatitis A dan B, cacar air, MCV, dan influenza.
Benjolan atau pembengkakan pada paha bayi, biasanya baru akan muncul dalam waktu 24 jam setelah vaksinasi.
Benjolan di paha bayi biasanya akan berlangsung kurang lebih tiga hingga tujuh hari setelah Si Kecil melakukan vaksinasi.
Disebutkan oleh tim Rumah Sakit di Seattle, munculnya benjolan keras di paha bayi menandakan bahwa vaksin sebenarnya sedang bekerja.
Oleh karena itu, Moms tak perlu khawatir akan kondisi ini hingga mengkonsultasikannya ke dokter.
Yang perlu Moms lakukan adalah memantau benjolan tersebut agar tak memburuk atau menyebar pada anggota tubuh Si Kecil lainnya.
Namun Moms boleh memperiksakan kondisi Si Kecil dokter, apabila menemukan tanda-tanda aneh pada tubuh Si Kecil akibat benjolan tersebut.
Atau Moms mungkin bisa mencoba berbagai metode berikut agar mengurangi ketidaknyamanan Si Kecil karena benjolan di pahanya.
Pertama, Moms bisa memijat dengan lembut di tempat bekas suntikan. Atau bisa juga memberi kompres hangat untuk mengempeskan benjolan.
Jika Si Kecil merasa gatal di area benjolan tersebut, Moms bisa mengoleskan krim hidrokortsin.
Apabila cara-cara tersebut dilakukan dengan rutin, maka dapat membantu meningkatkan aliran darah ke area tubuh yang dapat mengurangi ukuran dan kekerasan benjolan tersebut.
Penulis | : | Geralda Talitha |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR