Nakita.id – Para Moms harus tahu, berikut rekomendasi jenis alat kontrasepsi yang aman.
Penggunaan berbagai jenis alat kontrasepsi merupakan salah satu upaya untuk menunda dan memberi jarak pada kehamilan.
Pasalnya, jika tidak ada berbagai jenis alat kontrasepsi, orang-orang akan menjadi lebih sering hamil.
Kemudian, tingkat populasi di Indonesia pun akan semakin tinggi tentunya.
Selain itu, terlalu sering hamil juga bisa datangkan risiko yang tinggi untuk para perempuan.
Karena, salah satu penyebab angka kematian ibu di Indonesia tinggi adalah terlalu sering hamil dan melahirkan.
Tak hanya itu, usia yang terlalu muda ketika hamil juga bisa jadi penyebab meningkatnya angka kematian ibu di Indonesia.
Jadi, jangan heran bila pemerintah terus menggencarkan pemasangan alat kontrasepsi.
Pelayanan pemasangan alat kontrasepsi sudah bisa diakses dengan mudah baik itu di puskesmas ataupun rumah sakit.
Tapi, untuk memilihnya pun tidak boleh sembarangan, Moms.
Karena, jenis alat kontrasepsi yang ada di Indonesia saat ini sangat banyak, Moms.
Setiap jenisnya pun memiliki kelebihan dan efek samping masing-masing.
Maka dari itu, ketika memilih alat kontrasepsi harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi tubuh Moms.
Rekomendasi Jenis Alat Kontrasepsi yang Aman
Menurut dr. Charnain M. Ibrahim, Sp.OG dari Rumah Sakit Pondok Indah - Bintaro Jaya, alat kontrasepsi yang paling direkomendasikan adalah yang tanpa hormon.
Alat kontrasepsi yang tanpa hormon diantaranya adalah IUD atau steril.
“Paling direkomendasikan yang pastinya unhormonal atau yang tidak pakai hormon. Contohnya, kita mau yang jangka panjang atau tidak mau punya anak lagi maka pilih steril, atau IUD,” ungkap dr. Charnain dalam wawancara khusus bersama Nakita, Rabu (15/6/2022).
Sependapat dengan dr. Charnain, drg. Kartini Rustandi, M.Kes selaku Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lansia Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, jenis alat kontrasepsi yang paling direkomendasikan dan tingkat keberhasilannya tinggi adalah operasi atau steril.
Steril ini bisa dilakukan wanita yang disebut dengan vasektomi, dan juga dilakukan pria yang disebut dengan tubektomi.
“Secara umum, yang pasti yang sudah mantap misalnya, dari metode operasi pria, operasi wanita dimana kemungkinan untuk hamilnya sangat kecil,” ungkap drg. Kartini pada Nakita, Rabu (15/6/2022).
Hal yang Harus Dilakukan Ketika Ragu Steril
Steril merupakan jenis KB yang permanen. Artinya, hanya dengan sekali steril, Moms dan Dads tidak akan bisa lagi punya anak.
Nah, ketika ragu melakukan steril, maka Moms bisa memilih alat kontrasepsi yang lain.
Misalnya, IUD yang memang tingkat efektivitasnya tinggi dan bisa mencegah kehamilan dalam jangka panjang.
Sayangnya, tidak semua perempuan mau mengggunakan IUD. Karena, alat IUD sendiri dipasang langsung di rahim, sehingga banyak yang menilai proses pemasangannya sangat sakit.
Padahal, tidak juga Moms, proses pemasangan IUD hanya memakan waktu 5-10 menit saja.
Tapi, ketika memasang IUD, Moms pun harus siap mental supaya proses pemasangannya lancar.
Akan tetapi, jika masih ragu untuk menggunakan IUD, maka Moms bisa pilih jenis alat kontrasepsi lain seperti susuk ataupun pil.
“Kalau misalnya tidak mau steril karena ragu-ragu, terus tidak mau IUD karena takut pemasangannya, maka pilihannya bisa KB susuk, suntik, atau pil KB,” ucap dr. Charnain.
KB Hormonal Bisa Sebabkan Kanker
dr. Charnain mengingatkan, ketika Moms memilih KB hormonal seperti suntik ataupun pil KB, maka harus disesuaikan dengan kondisi tubuh.
Karena, KB hormonal dalam jangka panjang juga bisa mendatangkan efek samping.
Misalnya, bisa sebabkan kanker, pengentalan darah, berat badan bertambah, dan gangguan menstruasi.
“Tapi, itu juga harus ditentukan kandidatnya tepat atau tidak, karena yang namanya hormonal pasti jangka panjang itu menyebabkan efek samping tertentu. Misalnya bisa menjadi kanker, darahnya mengental, berat badan bertambah, gangguan menstruasi, dan lainnya,” tutup dr. Charnain.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR