Nakita.id - Kontrol bayi ke dokter memang penting sekali dilakukan, meskipun kondisi tubuh Si Kecil tampaknya sehat.
Hal ini lantaran 2 tahun pertama bayi merupakan periode emas anak untuk tumbuh dan berkembang.
Moms bisa langsung ke puskesmas, klinik, atau rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan bayi baru lahir oleh dokter.
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan supaya bayi mendapatkan pemeriksaan minimal 3-5 hari setelah lahir.
Kemudian, Si Kecil bisa melakukan kontrol lagi pada usia 1, 2, 4, 6, 9, 12, 15, 18 dan 24 bulan.
Melansir dari The Bump, berikut kapan saja waktu yang tepat untuk melakukan kontrol bayi ke dokter.
Dalam waktu 24 jam setelah lahir, dokter akan melakukan pemeriksaan lengkap untuk memastikan fungsi tubuh normal.
Kontrol bayi baru lahir ini bertujuan untuk memastikan bayi dalam kondisi sehat dan dapat merespons dengan baik.
Pemeriksaan legkap dari kepala hingga ujung kaki meliputi pemeriksaan telinga, mata, mulut, kulit, jantung, paru-paru, perut, pinggul dan kaki, dan alat kelamin.
Pada awalnya, dokter akan memeriksa bintik-bintik lunak di kepala bayi (fontanel), yang biasanya hilang dalam 12 hingga 18 bulan ketika tulang tengkorak menyatu.
Mereka juga akan memeriksa bentuk kepala bayi untuk memastikannya membulat dengan baik.
Kemudian, akan dilakukan pengukuran panjang bayi, berat badan, dan lingkar kepala yang akan dicatat pada grafik pertumbuhan.
Selanjutnya, pemeriksaan pendengaran. Dokter anak akan memastikan pendengaran bayi baik-baik saja.
Ada dua tes berbeda untuk ini, yakni emisi otoakustik (OAE) dan respons batang otak auditori (ABR).
Tes OAE dilakukan dengan menempatkan earphone mini dan mikrofon di telinga bayi untuk mengukur pantulan suara di saluran telinga.
Untuk tes ABR, elektroda ditempatkan di kepala bayi untuk mengukur bagaimana saraf pendengaran merespons suara.
Selanjutnya ada skrining metabolisme/hemoglobin bayi baru lahir, bayi perlu menjalani tes darah yang diambil dari tumitnya.
Skrining metabolik untuk memeriksa penyakit sel sabit, hipotiroidisme, atau kelainan bawaan lainnya.
Lalu, bayi juga akan menerima imunisasi hepatitis B saat lahir.
2. 5-7 hari setelah lahir
Dokter akan meminta Moms untuk kontrol bayi di minggu pertamanya setelah lahir.
Lalu dokter akan mengukur bayi untuk memastikan pertumbuhannya berjalan dengan baik dan mendapatkan cukup makan dari ASI.
3. Kontrol 1 bulan
Dokter akan melakukan pengukuran panjang, berat dana lingkar kepala, melakukan penilaian psikososial/perilaku, dan melakukan pemeriksaan fisik.
Kemudian bayi akan mendapatkan dosis kedua dari vaksin hepatitis B pada pemeriksaan satu bulan atau dua bulan.
Nah Moms, itulah beberapa pemeriksaa saat kontrol bayi baru lahir sampai usianya 1 bulan.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR