Nakita.id - Jangan sampai terlewat! Begini cara mengatasi anak penakut jadi lebih berani.
Masa kanak-kanak merupakan masa terpenting dimana segala tumbuh kembangnya terjadi.
Meski begitu, ternyata anak-anak rentan takut karena imajinasinya sendiri.
Misalnya, takut kegelapan, serangga, anjing, atau bahkan bertemu dengan orang baru.
Moms harus tahu, rasa takut ini sebenarnya wajar dialami oleh anak, karena membuatnya lebih waspada terhadap bahaya.
Atau dengan kata lain, rasa takut adalah salah satu bagian dari mekanisme pertahanan diri tubuh bagi anak, Moms.
Umumnya, ketakutan yang dialami anak akan hilang dengan sendirinya.
Akan tetapi, ada juga yang terbawa hingga anak beranjak dewasa atau kita mengenalnya dengan sebutan trauma.
Trauma sendiri disebabkan oleh ketakutan masa kecil yang sering diabaikan oleh orangtuanya, Moms.
Baca Juga: Jangan Melabeli Anak Penakut Jika Tidak Ingin Anak Mengalami Fobia Sosial
Maka dari itu, Moms perlu tahu bagaimana cara mengatasi anak penakut jadi lebih berani.
Mengutip dari Kompas, menurut Jane Cindy Linardi, M.Psi, Psi, CGA, psikolog Rumah Sakit Pondok Indah - Bintaro Jaya, saat anak takut, orangtua harus memvalidasi emosi takut yang sedang dirasakan anak.
Validasi yang dimaksud disini adalah, Moms sebagai orangtua perlu mengakui serta menerima emosi takut yang sedang dirasakan anak.
"Sebagai contoh, 'Kakak merasa takut ya untuk coba naik ayunan' atau, 'Adek masih takut ya untuk main sama teman baru'," kata Jane.
"Jadi, jangan disangkal emosi anak, misalnya 'Aduh Kak enggak usah takut, masa naik ayunan aja takut' atau, 'Ayo Dek, main sama temanmu, jangan takut dong, teman kamu baik kok'," katanya melanjutkan.
Jane menyampaikan, setelah validasi emosi sudah dilakukan, berikutnya pastikan kita sebagai orangtua hadir dan menemani anak.
"Jangan malah ditinggalkan atau di-time out. Karena pada saat merasa takut, anak butuh rasa aman dan nyaman dari orang tuanya," ungkapnya.
Setelah anak lebih tenang dan memastikan bahwa kita selalu hadir di dekatnya, Moms bisa coba mengajak anak untuk mencoba secara perlahan-lahan.
"Misalnya, 'Mama temani ya naik ayunannya. Adek bisa duduk di pangkuan mama sambil pegang lengan mama ya'," saran Jane.
Tak sampai di situ, cara mengatasi anak penakut jadi lebih berani berikutnya adalah dengan memberikan apresiasi kepada anak atas usahanya yang mau mencoba hal baru, meski masih didampingi orangtua.
Kemudian, perlahan-lahan rutinkan hal tersebut agar anak semakin terbiasa.
Misalnya, ketika naik ayunan setiap hari atau setiap minggu.
Moms bisa mengawalinya dengan memangku saat anak naik ayunan.
Kemudian, pelan-pelan Moms hanya berdiri di samping ayunan sambil memegang rantai ayunan.
Lalu, lama-kelamaan Moms bisa sedikit lebih berjarak dari ayunan hingga anak menjadi berani sepenuhnya.
Nah, itu tadi penjelasan terkait cara mengatasi anak penakut jadi lebih berani.
Meski terkesan sulit, tak ada salahnya untuk mencoba bukan, Moms?
Untuk melihat kembali bagaimana cara mengatasi anak penakut jadi lebih berani, cek halaman 2. (*)
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR