Nakita.id - Dokter berikan penjelasan mengenai tingkat keamanan memasang KB IUD saat menstruasi.
Memasang KB IUD saat menstruasi memang terdengar begitu asing untuk sebagian besar orang.
Karena, memasang KB IUD saat menstruasi bisa membuat Moms merasa tidak nyaman.
Pasalnya, ketika menstruasi, Moms pun akan mengeluarkan darah kotor bahkan kadang berbau.
Sedangkan, pemasangan IUD harus melalui vagina, tak heran jika Moms merasa begitu risih dan malu.
IUD merupakan alat kontrasepsi yang tidak mengandung hormonal.
Cara kerja IUD sendiri adalah membuat sperma mati di mulut rahim.
Sehingga, sperma tidak mampu membuahi sel telur Moms.
Kelebihannya lagi, IUD ini merupakan alat kontrasepsi yang mampu cegah kehamilan dalam jangka panjang.
Pemasangan IUD
Tapi sayangnya, banyak sekali orang yang merasa takut ketika harus memasang IUD.
Karena, banyak informasi yang beredar bahwa pemasangan IUD sangat menyakitkan.
Padahal, tidak juga Moms, semua tergantung dengan kondisi tubuh masing-masing.
Bahkan, dr. Charnain M. Ibrahim, Sp.OG dari Rumah Sakit Pondok Indah - Bintaro Jaya mengungkapkan, pemasangan IUD hanya memakan waktu lima menit saja.
Tapi, memang tergantung dari kontur bentuk rahim Moms masing-masing.
dr. Charnain juga menyarankan untuk masang KB IUD saat menstruasi.
"Sebenarnya pemasangan IUD sangat simple sekali, paling hanya lima menit itu selesai, tapi tergantung dari kontur bentuk rahim dan sebaiknya dipasang pada saat menstruasi," tutur dr. Charnain dalam wawancara eksklusif bersama Nakita, Rabu (15/6/2022).
Baca Juga: Berbagai Pelayanan KB di Puskesmas, Ada Kontrol Rutin hingga Pemasangan IUD dan Implan, Yuk Simak!
Kenapa Memasang IUD Harus Saat Menstruasi?
Mungkin pertanyaan itu yang kerap kali muncul di benak para Moms.
dr. Charnain menjelaskan, ketika menstruasi, mulut rahim secara otomatis akan terbuka.
Nah, ketika mulut rahim terbuka, maka pemasangan alat IUD pun menjadi lebih mudah.
"Karena pada saat menstruasi itu mulut rahim terbuka, ketika terbuka akan lebih mudah masuknya ke dalam," sambung dr. Charnain.
Kendala yang membuat pemasangan IUD susah adalah bentuk rahim.
Karena, setiap orang memiliki bentuk rahim yang berbeda-beda.
Ada yang bentuk rahimnya bengkok ke belakang, ada juga yang ke depan.
"Yang membuat susah itu ketika mulut rahim ada yang bentuknya berkelok, ada yang bengkok ke belakang, ada ke depan, jadi itu yang bikin susah. Namun, itu hanya sedikit terjadi pada sebagian wanita sisanya akan lebih mudah dipasang," ungkap dr. Charnain.
Baca Juga: KB Alami Apakah Bisa Hamil? Begini Penjelasan Dari Dokter Moms
Persiapan Sebelum Masang IUD
Selain harus dipasang saat menstruasi, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan Moms ketika hendak memasang KB IUD.
dr. Charnain menegaskan, faktor utama yang harus dipersiapkan adalah mental.
Dengan mental yang kuat, Moms pun menjadi lebih siap ketika pemasangan IUD.
Karena, jika Moms tegang, proses pemasangan IUD pun akan terganggu.
Sedangkan, untuk persiapan fisik Moms harus disesuaikan dengan tujuan dari pemasangan alat kontrasepsi tersebut.
Apabila Moms ingin menunda kehamilan sekitar 2-3 tahun, maka bisa menggunakan IUD yang non hormonal.
Tapi, jika di bawah 3 tahun, maka bisa pilih alat kontrasepsi lainnya.
Misalnya, KB suntik ataupun pil KB.
"Fisik tergantung, kalau misalnya mau mencegah kehamilan 2-3 tahun, maka lebih baik menggunakan yang non hormonal atau IUD. Cuma kalau di bawah 3 tahun, boleh pilih mau yang pakai KB suntik, atau obat pil yang ada hormonalnya," tutup dr. Charnain.
Baca Juga: Apakah Ada Larangan Bagi Pengguna KB Spiral? Begini Penjelasan Ahli
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR