Melansir dari Healthline, jahe mengandung senyawa kimia dalam minyak ini meliputi gingerol dan shogaols yang memiliki efek anti-inflamasi dan penghilang rasa sakit.
Senyawa ini juga efektif untuk mengobati mual dan muntah, dua gejala yang terkait dengan serangan migrain.
Ekstrak jahe juga dapat meningkatkan serotonin, pembawa pesan kimia yang terlibat dengan serangan migrain.
Meningkatkan kadar serotonin di otak dapat membantu menghentikan migrain dengan mengurangi peradangan dan membatasi pembuluh darah.
Sementara itu, seorang dokter naturopati dan ahli hormon yang berbasis di New York City, Serena Goldstein, ND dalam Well and Good mengatakan bahwa sifat anti-inflamasi yang dimiliki jahe sebenarnya bisa lebih kuat daripada obat anti-infalamasi nonstreroid (NSAID).
Penelitian yang mendukung hal ini adalah studi kecil tahun 2017 yang menemukan bahwa bubuk jahe bekerja seefektif ibuprofen untuk mengatasi rasa sakit dan bengkak pada pasien impaksi gigi geraham.
Untuk menggunakan jahe sebagai obat sakit kepala, bisa dilakukan dengan berbagai cara.
Cara mengatasi sakit kepala dengan jahe bisa dilakukan selain membuatnya sebagai minuman.
Untuk pengobatan rumahan, Dr. Goldstein merekomendasikan untuk mengoleskan pasta yang terbuat dari akar jahe segar di antara alis atau di dahi.
Memijat minyak jahe ke kulit dapat membantu mengurangi rasa sakit akibat sakit kepala.
Tetapi, juga dapat mengurangi rasa sakit pada penderita radang sendi dan sakit punggung.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR