"Jadi, ada pemeriksaan untuk kesuburan laki-laki, yaitu dengan analisa sperma," ucap dr. Hermin dalam acara 'Referenata: Keluarga Berencana Bagi Pasangan Muda' pada Senin sore (20/6/2022).
"Kita bisa melihat kualitasnya dari spermanya, dengan analisa," lanjutnya menjelaskan.
dr. Hermin juga menjelaskan, sebelum pemeriksaan tentu ada syarat-syaratnya.
"Misalnya, 2-5 hari harus puasa berhubungan badan. Artinya, tidak melakukan hubungan seksual selama 2-5 hari tersebut," ungkapnya.
Setelah berpuasa, dr. Hermin menyampaikan bahwa akan dilakukan pengeluaran sperma dengan bermasturbasi di tempat yang telah disediakan. Lalu, sperma tersebut akan diperiksakan.
"Nanti bisa terlihat kualitas, jumlah, dan motiliti (pergerakan sperma)," jelas dr. Hermin.
"Kalau jumlahnya sedikit, dia tidak subur, sehingga dia tidak cukup untuk menembus sel telur," ungkap dr. Hermin.
"Apalagi dengan pergerakannya, itu juga terlihat. Pergerakan yang cepat itu tidak ada, tetapi pergerakan yang lambat atau bahkan tidak bergerak sama sekali itu banyak sekali," lanjutnya.
dr. Hermin menyebut, sperma yang subur itu bisa bergerak cepat lebih dari 30%.
Kemudian, jumlah spermanya harus lebih dari 16 juta.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR