Nakita.id - Kenapa anak suka berteriak? Yuk, ketahui jawabannya.
Moms mungkin bertanya-tanya kenapa anak suka berteriak.
Tidak jarang hal ini terjadi pada dua situasi, saat anak bermain atau saat anak tidak mendapatkan apa yang ia inginkan.
Saat anak sedang bermain bersama temannya hingga tertawa bahkan berteriak mungkin Moms tidak usah merasa khawatir.
Kecuali apabila kemudian anak berteriak di tempat umum yang ramai dan bisa mengganggu kenyamanan orang banyak.
Anak yang berteriak memang amat sangat mungkin dikendalikan, namun harus ketahui dulu alasannya.
Biasanya, ini beberapa alasan yang membuat anak jadi berteriak:
1. Menyampaikan isi hatinya
Siapa yang sangka kalau berteriak merupakan salah satu cara untuk mengkomunikasikan isi hatinya?
Biasanya, anak merasa ingin berteriak karena ia merasa sangat senang. Misalnya, diajak oleh Moms ke taman bermain atau mendapatkan hadiah kesukaannya.
Ini hal yang sangat wajar dialami, Moms.
Bahkan orang dewasa saja masih merasa ingin berteriak saat merasa bahagia.
Melansir dari Mom Loves Best, hal ini bisa jadi cara untuk anak ketika tak bisa menemukan kata-kata dalam menyampaikan rasa senangnya.
Sebenarnya untuk hal yang satu ini tidak perlu dicegah, karena hal ini adalah reaksi alami dari si Kecil.
Yang bisa Moms lakukan adalah dengan merespons anak dengan baik.
Ajak anak untuk menceritakan apa yang dirasakannya, misal dengan menanyakan "senang, ya, bisa bermain di taman?".
Setelah itu Moms bisa meminta anak untuk menceritakan apa yang membuatnya senang bermain di taman tadi.
Dengan begitu, anak bisa terlatih untuk menyampaikan isi hatinya dan bisa lebih terbuka pada Moms.
Baca Juga: #LovingNotLabelling Tips Mengajarkan Kejujuran Pada Anak, Salah Satunya dengan Memberi Penghargaan
2. Ingin minta perhatian dari orangtua
Salah satu alasan lain kenapa anak suka berteriak adalah karena ia sedang kesal.
Biasanya anak yang kesal menandakan bahwa ia tidak bisa mendapatkan apa yang ia inginkan.
Dengan berteriak, ia bisa meminta perhatian dari Moms untuk kemudian bisa mendapatkan yang diinginkannya.
Misalnya, anak minta untuk dibelikan fast food kesukaannya, namun Moms tidak memperbolehkannya karena ia sudah makan fast food kemarin.
Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya?
Pertama, Moms bisa lakukan beberapa hal untuk mendistraksi anak.
Melansir dari Times of India, sebaiknya gunakan cara yang baik dalam mendistraksi anak.
Misalnya, karena kesal tidak bisa makan fast food Moms bisa menenangkannya dan mengajaknya untuk main di luar.
Baca Juga: Ingin Si Kecil Lancar Bicara? Ini 6 Cara Mengajari Anak Agar Cepat Menangkap Kata-kata Baru
Setelah itu, Moms bisa mengajak anak bicara soal makanan cepat saji yang sebenarnya kurang baik untuk kesehatan.
Katakan bahwa ia bisa mendapatkan makanan cepat saji di waktu tertentu saja dan tetap harus mengonsumsi makanan yang bergizi.
Gejala yang perlu diwaspadai
Pada intinya, anak berteriak tidak perlu dikhawatirkan oleh Moms apabila hal tersebut merupakan salah satu cara anak untuk menyampaikan emosinya.
Saking senangnya anak tidak punya kata-kata lagi untuk menyampaikan apa yang dirasakannya.
Tapi, juga menjadi cara anak menyampaikan kekesalan atau kekecewaannya.
Walaupun begitu, tetap ada beberapa gejala pada anak yang perlu Moms waspadai.
Melansir dari Baby Center, jika anak suka tiba-tiba berteriak di malam hari saat tidur, mungkin sudah saatnya Moms mengonsultasikannya pada dokter.
Apabila hanya sekali terjadi saja mungkin tidak masalah, tapi jika beberapa kali terjadi bisa saja anak mengalami gangguan tidur.
Baca Juga: Yuk Moms, Lakukan Baby Talk dengan Si Kecil Agar Kemampuan Emosi dan Bahasanya Berkembang
Melansir dari Up to Date, masalah gangguan tidur pada anak bisa disebabkan karena masalah gangguan kecemasan, siklus sirkadian yang tidak bagus, dan perkembangan syaraf anak yang terganggu.
Untuk menyakinkan apa yang sebenarnya terjadi pada anak, sebaiknya Moms berkonsultasi pada dokter.
Kedua, jika kemampuannya untuk berteriak tidak diimbangi dengan adanya perkembangan bicara juga.
Pada usia anak sebelum 24 bulan, setidaknya anak sudah bisa mengenal 50 kosakata.
Saat dipanggil namanya, anak juga sudah bisa langsung menoleh dan melihat ke sumber suara.
Namun jika tidak diimbangi dengan dua hal ini, Moms bisa langsung berkonsultasi dengan terapi wicara.
Terakhir, jika anak juga melakukan beberapa perilaku yang membahayakan dirinya sendiri, Moms bisa berkonsultasi pada psikolog anak.
Tetap buat anak untuk aman.
Itulah tadi beberapa hal yang Moms perlu tahu soal kenapa anak suka berteriak.
Baca Juga: Anak Cepat Bicara Bisa Diberi Stimulus Sejak Bayi, Begini Caranya!
Source | : | Mayo Clinic,Times of India,momlovesbest.com,Baby Center |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR