Nakita.id - Benarkah preeklampsia pada ibu hamil bisa terulang pada kehamilan berikutnya?
Preeklampsia merupakan salah satu kondisi kehamilan dimana tekanan darah pada ibu hamil meningkat, baik itu secara perlahan maupun tiba-tiba.
Lalu, disertai dengan adanya protein pada urine, serta munculnya kerusakan pada banyak sistem organ seperti hati dan ginjal.
Kondisi ini biasanya muncul saat usia kehamilan sudah mencapai 20 minggu, Moms.
Apabila tidak ditangani segera, preeklampsia bisa berujung pada komplikasi serius, baik pada Moms maupun janin.
Oleh karena itu, Moms wajib melakukan kontrol kehamilan secara rutin, termasuk mengecek tekanan darah selama kehamilan.
Tak lupa pula bagi Moms untuk selalu menerapkan gaya hidup yang sehat dan seimbang selama kehamilan.
Mungkin Moms pernah membaca atau menonton suatu konten bahwa preeklampsia bisa terjadi pada kehamilan berikutnya. Lantas, benarkah demikian?
Yuk, kita simak langsung jawabannya menurut dokter obgyn ini!
Benarkah preeklampsia pada ibu hamil bisa terulang pada kehamilan berikutnya? Jawabannya tentu benar, Moms!
Hal ini dijawab langsung oleh dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG, dokter obgyn di Brawijaya Hospital Antasari.
“Iya. Preeklampsia juga bisa terulang sekitar 30% sejak kejadian preeklampsia pada kehamilan pertama,” ungkap dr. Dinda saat diwawancarai Nakita pada Jumat lalu (24/6/2022).
Meski bisa terulang lagi, dr. Dinda menyarankan agar preeklampsia saat hamil dapat dikontrol sebisa mungkin.
Juga, dapat diobservasi kehamilannya oleh dokter kandungan secara ketat.
“Sebisa mungkin dikontrol dan benar-benar diobservasi kehamilannya secara ketat, sehingga komplikasinya tidak sampai terjadi,” ucap dr. Dinda dengan tegas.
“Mungkin terjadi preeklampsia (saat hamil), tapi komplikasinya bisa kita kontrol,” katanya.
Lantas, apa saja komplikasi preeklampsia saat hamil yang wajib Moms waspadai?
dr. Dinda menjabarkan beberapa komplikasi preeklampsia pada ibu hamil yang wajib diwaspadai.
Salah satunya adalah kegagalan organ yang disebabkan oleh adanya kelainan endotel secara sistemik.
“Bisa organ ginjal, kemudian bisa ke otak, ke pembuluh darah kecil seperti mata, juga bisa ke jantung,” kata dr. Dinda.
Selain itu, dr. Dinda juga menyebut bahwa organ hati juga bisa mengalami kegagalan hati jika preeklampsia tidak ditangani segera.
“Karena, ini adalah suatu pembuluh darah dimana organ kita semua dialiri oleh pembuluh darah,” terangnya.
“Jadi, pada saat end station (stadium akhir), pasti terjadi kegagalan organ semuanya. Terjadi komplikasi sejauh itu,” lanjutnya menjelaskan.
Untuk itulah, jika Moms mengalami preeklampsia saat hamil, segera periksakan diri ke dokter kandungannya sedini mungkin ya.
Hal ini dilakukan agar Moms tidak terkena komplikasi lebih lanjut yang dapat mengancam nyawa Moms juga janin.
Untuk melihat kembali penjelasan terkait benarkah preeklampsia pada ibu hamil bisa terulang pada kehamilan berikutnya, cek halaman 2. (*)
Baca Juga: Dokter Obgyn Beritahu Apa Saja Penyebab Preeklampsia pada Ibu Hamil, Moms Wajib Baca
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR