"Itu mitos ya," kata dr. Dinda saat diwawancarai Nakita pada Jumat lalu (24/6/2022).
"Dia bisa terjadi berulang, dan bahkan pada kehamilan kedua atau ketiga," jelasnya.
Mengutip Preeclampsia Foundation, jika seorang wanita pernah terkena preeklampsia pada kehamilan sebelumnya, maka besar risikonya untuk terkena lagi pada kehamilan berikutnya.
Terkadang, preeklampsia juga bisa muncul untuk pertama kali pada kehamilan berikutnya, Moms.
Terlebih, jika Moms memiliki riwayat autoimun bahkan sebelum kehamilan terjadi.
Maka dari itu, sangat penting bagi Moms untuk mendapatkan edukasi tentang kehamilan, termasuk preeklampsia, agar bisa lebih siap.
Moms harus tahu apa saja tanda-tanda preeklampsia saat hamil.
"Kalau timbul gejala, biasanya kita mendeteksi dari pemeriksaan darah tinggi yang dilakukan saat kontrol hamil," kata dr. Dinda.
"Biasanya ketika ibu hamil datang ke poliklinik kemudian diperiksa secara rutin, tensinya tinggi di atas 140/90. Kemudian, hal kedua yang harus diperiksa adalah protein urinenya," ungkapnya lebih lanjut.
Menurut dr. Dinda, jika sampai menimbulkan gejala, biasanya preeklampsia yang dialami ibu hamil ini sudah cukup berat.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR