Nakita.id - Bagaimana memilih pendidikan dini anak dengan tepat? Yuk, ketahui tipsnya.
Memilih pendidikan dini memang tergantung dari berbagai macam aspek.
Misalnya, ada anak yang memulai pendidikannya sejak masih PAUD di usia 2 tahun.
Tapi, tak sedikit Moms dan Dads yang memasukkan anaknya ke TK langsung di usia 4 tahun.
Sering ditemukan juga para orang tua yang merasa sudah bisa mendidik anaknya di rumah sejak dini, dan langsung dimasukkan ke SD.
Kira-kira, mana yang lebih tepat untuk si Kecil? Tentunya, sekolah perlu menjadi tempat untuk belajar serta bersosialisasi.
Sebelum mengetahui tipsnya, Moms harus tahu dulu apa yang menjadi perbedaan pendidikan PAUD, TK, dan SD.
Melansir dari Kompas, pada dasarnya semua PAUD atau Pendidikan Anak Usia Dini membawahi KB (kelompok belajar), TK (taman kanak-kanak), SD (sekolah dasar), dan lembaga sejenisnya baik formal maupun nonformal.
Tak jarang juga PAUD berbentuk kelompok belajar yang didampingi oleh guru.
Sampai saat ini, PAUD juga seringkali dibentuk oleh para kader dan koordinator dari posyandu.
Anak- anak yang berusia 1-8 diperbolehkan masuk ke jenjang PAUD.
Lalu, bagaimana dengan kelompok belajar? Seringkali, kelompok belajar atau KB ada dalam satu institusi dengan TK.
Melansir dari Parapuan, kelompok belajar hanya diperbolehkan untuk anak usia 2 hingga 4 tahun.
Kelompok belajar juga termasuk dalam pendidikan nonformal yang berfokus pada kemampuan sosialisasi anak. Baca juga tentang pendidikan, teknologi, keuangan, informasi, dan sebagainya di website Nawasiana.
Nantinya, di kelompok belajar anak akan didorong kemampuannya dalam berinteraksi sosial, kecerdasan emosional dan spiritual, serta perkembangan motorik.
Pada dasarnya, saat duduk di bangku kelompok belajar anak-anak akan bermain sambil belajar.
Setelah nanti dirasa sudah siap, Moms dan Dads bisa memasukkan anak ke taman kanak-kanak atau TK.
Berbeda dengan KB, di TK anak sudah menempuh pendidikan formal di usia 4 hingga 6 tahun.
Di jenjang ini, anak akan lebih dipersiapkan untuk masuk ke jenjang pendidikan formal yang lebih tinggi, yaitu SD.
Maka dari itu, kegiatan di TK akan lebih mendorong anak untuk melakukan kegiatan yang bersifat kognitif.
Misalnya seperti membaca, menulis, berhitung, menggambar dan mewarnai, dan lain sebagainya.
Salah satu kegiatan ekstra yang seringkali ada di TK tak lain juga bernyanyi, menari, bermain musik, dan olahraga.
Tips memilih pendidikan untuk anak
Lalu, bagaimana sebaiknya memilih pendidikan dini untuk anak? Apakah harus lewat KB dulu atau langsung TK dan SD?
Sebenarnya, hal ini tergantung dari kesiapan si anak sendiri akan bersekolah.
Kira-kira, kapan ia sudah menunjukkan bahwa ia sudah siap untuk bersekolah atau memiliki keinginan untuk sekolah?
Melansir dari The Conversation, anak yang sudah siap untuk masuk ke sekolah bisa dilihat dari perilakunya.
Salah satunya adalah saat anak sudah menunjukkan keinginan untuk terlibat di dalam pembelajaran, di antaranya:
1. Anak selalu ingin menggambar
2. Suka saat diberi peralatan tulis menulis dan menggambar
3. Senang saat ada teman baru atau saudara yang datang
4. Antusias saat Moms ajak untuk belajar
Melansir dari laporan Nakita.id, hal ini juga selaras dengan yang dikatakan oleh psikolog klinis Dya Adis Putri Rahmadanti, S.Psi., M.Psi., Psikolog.
Dya Adis menyebutkan bahwa Moms bisa mulai menyekolahkan anak kalau tanda-tanda ingin bersekolah sudah ditunjukkan sejak dini tadi.
Tapi, perlu diingat, hal ini juga harus melihat dari usia anak apakah sudah sesuai dengan ketentuan tiap jenjang tadi.
"Tidak ada salahnya jika orangtua mulai mendaftarkan anak ke kelompok bermain atau PAUD, dan masukkan anak sesuai dengan usianya," jelas Adis saat diwawancarai pada Jumat (2/4/2021).
Seringkali Moms dan Dads terkesan terburu untuk memasukkan anak ke sekolah.
Hal ini sebaiknya tidak dibiasakan, sebab pada usia dini anak memang sudah seharusnya menjalani masa-masa bermain.
Tetap ikuti pada ketentuan, anak baiknya masuk di jenjang pendidikan tertentu sesuai dengan usia yang sudah ditetapkan.
Tak ada salahnya juga jika Moms dan Dads memberikan perhatian penuh untuk si Kecil di rumah.
Moms bisa memberinya berbagai macam pembelajaran khusus untuk anak usia dini di rumah.
Dengan begitu, ia bisa belajar di rumah dan Moms bisa memasukkan anak di jenjang sekolah tertentu sesuai dengan usianya di semester depan jika anak sudah siap.
Itulah tadi beberapa hal yang perlu Moms tahu soal pendidikan anak usia dini.
Masuk kelompok belajar, TK, atau SD tergantung dari kesiapan dan keinginan anak untuk belajar.
Moms bisa mengamati perilaku anak di rumah dan saat bersosialisasi jika ingin memasukkannya ke sekolah tingkat dini.
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR