Nakita.id – Bukan cuma hilangkan kantuk, minum kopi ternyata bisa membuat panjang umur.
Saat ini, minum kopi sudah menjadi gaya hidup kebanyakan orang.
Bahkan, bukan cuma sekali, tak sedikit orang yang minum kopi sampai berkali-kali dalam sehari.
Banyak yang mengatakan kebiasaan minum kopi dapat membahayakan kesehatan.
Mulai dari menyebabkan masalah pencernaan, meningkatkan tekanan darah, mengganggu tidur, hingga menimbulkan rasa cemas.
Kendati demikian, baru-baru ini, justru ditemukan sebuah fakta menarik tentang kopi.
Ya, minum kopi ternyata justru bisa menurunkan risiko kematian.
Baik itu minum kopi yang ditambah gula maupun tidak.
Wah, kok bisa, ya?
Supaya tak penasaran lagi, yuk simak penjelasannya berikut ini.
Manfaat kesehatan dari konsumsi kopi
Melansir dari Medical News Today, sebuah tinjauan naratif baru-baru ini menemukan bahwa aman bagi kebanyakan orang untuk mengonsumsi antara satu hingga empat cangkir kopi setiap hari, yang berjumlah maksimum 400 mg kafein setiap hari.
Peminum kopi mungkin memiliki risiko masalah kesehatan tertentu yang lebih rendah, seperti diabetes tipe 2 dan obesitas.
Namun, mengonsumsi kopi juga ternyata dikaitkan dengan penurunan risiko jenis kanker tertentu dan penurunan risiko kematian lo, Moms.
Kopi dan risiko kematian
Dalam sebuah studi, peneliti berusaha untuk menentukan apakah risiko kematian yang lebih rendah terkait dengan penggunaan kopi masih diterapkan dengan penambahan pemanis buatan atau gula pada kopi.
Mereka mencatat bahwa penelitian sebelumnya telah menemukan penurunan risiko kematian yang terkait dengan minum kopi.
Namun, "penelitian ini tidak membedakan antara kopi yang dikonsumsi dengan gula atau pemanis buatan dan kopi yang dikonsumsi tanpa keduanya".
Studi ini melibatkan lebih dari 170.000 peserta, dan peneliti menindaklanjuti dengan peserta selama rata-rata 7 tahun.
Baca Juga: Bagi yang Suka Minum Kopi, Ternyata Begini 3 Cara Mengatasi Susah Tidur Akibat Minum Kopi
Peserta memenuhi syarat untuk penelitian jika mereka tidak memiliki penyakit kardiovaskular (CVD) atau kanker pada awal.
Para peneliti mendapat penilaian awal dari konsumsi kopi peserta, mencatat apakah mereka minum kopi yang dimaniskan dengan gula, dengan pemanis buatan, atau tanpa pemanis.
Kemudian, mereka meneliti hubungan konsumsi kopi dengan semua penyebab kematian dan kematian akibat kanker dan penyakit kardiovaskular.
Para penulis memperhitungkan bahwa gaya hidup, klinis, dan faktor sosiodemografi dalam analisis.
Mereka menemukan bahwa lebih dari separuh peminum kopi dalam penelitian ini meminum kopi tanpa pemanis.
Biasanya, mereka yang menambahkan gula menambahkan kurang dari 1,5 sendok teh gula.
Studi ini menemukan bahwa konsumsi kopi moderat, dengan atau tanpa gula, dikaitkan dengan penurunan risiko kematian.
Namun, hasil mengenai risiko kematian dan pemanis buatan ini tidak konsisten.
Sehingga, masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait minum kopi dan menurunnya risiko kematian.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR