Nakita.id - Apa yang menyebabkan perut bayi buncit dan keras? Yuk, Moms perlu waspadai gejalanya seperti ini.
Siapa yang tak senang jika Si Kecil memiliki kondisi tubuh yang sehat?
Mulai dari makan, hingga buang air kecil dan air besar pun lancar. Anak juga jarang rewel atau alami sakit.
Bagaimana dengan perut buncit? Apakah perlu diwaspadai oleh Moms dan Dads?
Perut bayi yang buncit memang wajar, tapi ada beberapa situasi yang membuat Moms dan Dads jadi khawatir.
Tak hanya buncit saja, perut anak juga menjadi keras saat ditekan. Ada beberapa kemungkinan yang terjadi pada anak jika menunjukkan gejala ini.
Apa saja, ya? Yuk, kita bahas satu per satu.
1. Sembelit
Coba ingat-ingat lagi, kapan terakhir kali anak buang air besar? Biasanya anak yang berusia 0 hingga 6 minggu akan pup sebanyak 2 hingga 5 kali dalam sehari.
Nantinya, seiring bertambahnya usia, frekuensi buang air besar anak akan berkurang. Bisa jadi sehari hingga tiga hari sekali.
Tapi, jika bayi mengalami kesulitan untuk buang air besar, kurang dari frekuensi idealnya bisa jadi anak mengalami sembelit.
Maka dari itu, tak heran jika nampak perut bayi buncit dan keras.
Melansir dari NHS, berikut adalah beberapa gejala yang mengalami sembelit, selain perut bayi buncit dan keras:
- Buang air besar kurang dari 3 kali seminggu
- Feses atau kotoran anak sulit untuk keluar
- Feses terlalu keras
- Anak rewel
- Anak tidak merasa lapar, menolak untuk diberi ASI
Lalu, bagaimana caranya mengatasi anak yang sembelit? Sebenarnya sembelit bisa diatasi langsung di rumah tanpa harus ke dokter.
Salah satunya adalah dengan memijat lembut anak terutama bagian perutnya. Berikut caranya:
1. Pastikan Moms sudah mencuci tangan, lalu gosokkan kedua tangan agar hangat.
2. Baringkan anak ke tempat tidur, letakkan telapak tangan ke perut anak.
3. Pijat perut anak ke bagian bawah selama beberapa kali.
4. Angkat kaki anak, lalu gerakkan seperti mengayuh sepeda. Lakukan selama beberapa kali.
Moms bisa melakukannya satu kali dalam sehari agar pencernaan anak semakin maksimal.
2. Masalah pada usus
Perlu berhati-hati jika perut bayi buncit dan keras, sebab bisa jadi ia mengalami masalah pada usus.
Baca Juga: Perut Bayi Buncit, Normalkah?
Ya, mungkin perut bayi buncit dan keras bisa jadi sembelit yang bisa diatasi dengan mengubah pola makan dan pijat pelancar pencernaan.
Tapi, untuk masalah yang satu ini, Moms dan Dads wajib langsung bawa anak ke dokter agar segera ditangani.
Ada pembeda dari perut bayi buncit dan keras karena sembelit dan karena masalah usus.
Melansir dari Healthy Children, salah satu gejala yang menjadi pembeda adalah anak jadi muntah.
Yang perlu menjadi perhatian Moms adalah, saat anak muntah tepat setelah diberi ASI oleh Moms.
Hal ini bisa jadi anak mengalami keracunan atau mengalami alergi terhadap susu.
Tak sedikit juga anak mengalami masalah pada usus karena terpapar virus dan bakteri.
Menjaga kesehatan pencernaan bayi
Sebenarnya, masalah pencernaan pada bayi amat sangat wajar terjadi. Mengapa?
Seperti yang kita ketahui, permasalahan pencernaan pada bayi terjadi karena kurangnya asupan serat.
Apalagi, pada anak yang berada pada transisi dari ASI eksklusif ke MPASI.
Perubahan pola makan yang terjadi membuat pencernaannya harus beradaptasi.
Walaupun begitu, Moms dan Dads wajib jaga kesehatan pencernaan bayi, di antaranya dengan cara:
1. Berikan ASI secara rutin
2. Ajak anak bermain
3. Ajak anak beraktivitas ringan sehingga banyak gerak
Itulah tadi beberapa alasan mengapa perut bayi buncit dan keras.
Sembelit dan masalah pada usus bisa jadi alasan utamanya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Healthy Children,NHS,Stanford Children's Health |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR