"Dari kecil, tapi yang pasti dimulai dari pengenalan emosi karena anak mulai lahir dengan menangis, maka yang ia tahu nangis itu sebagai simbol sedih, marah, frustasi, dan apapun itu bahasa pertama, maka ketika anak sudah bisa mulai mengakses informasi, mengerti omongan orangtua, maka bisa dikenalkan emosi," ungkap Anggita.
Mulai dari senang, sedih, bahagia, kesal, dan sebagainya.
Ajari juga anak bagaimana cara mengontrol emosi tersebut Moms.
Misalnya, ketika anak mara,h Moms validasi dulu perasaannya dan kemudian memeluknya.
Nah, itu penjelasan Moms dari psikolog terkait bayi prematur rentan mengalami depresi saat dewasa.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR