Associate Professor Cuong mengungkapkan bila tungau merupakan serangga yang menularkan bakteri Rickkettsiae tsutsugamushi.
Bakteri tersebut sering menyebabkan sepsis dan kerap tidak disadari.
Menurut dr. Cuong, kutu atau tungau tersebut sering menggigit area pribadi.
Tungau suka menggigit kulit yang tipis di area lipatan seperti ketiak, selangkangan, belakang telinga, skrotum, hingga sekitar anus.
Ciri-ciri gigitan tungau bentuknya mirip seperti luka bakar.
Diameter luka 0,5-1 cm, tidak terasa nyeri, tidak gatal yang membuat pasien kerap tidak menyadarinya.
Setelah beberapa hari, luka itu biasanya pecah dengan sendirinya.
Kemudian muncul keropeng hitam sedikit cekung di permukaan kulit yang dikelilingi lingkaran merah.
Biasanya luka itu disertai pembengkakan kelenjar getah bening dan ruam.
dr. Cuong memperingatkan bila luka gigitan tungau tidak dideteksi sedari dini dan segera diobati bisa sebabkan komplikasi akut seperti gagal napas, efusi pleura, miokarditis, meningitis, kemungkinan syok, hingga kematian.
Tungau bisa saja ditemukan di kasur. Untuk mengatasinya, Moms bisa menggunakan baking soda.
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR