Nakita.id – Selain memasukannya dalam minuman, beberapa orang tampaknya punya kegemaran mengunyah es batu langsung.
Apakah Moms termasuk salah satunya?
Hanya sekadar menyaksikan seseorang mengunyah es batu sudah bisa merasakan kengiluan pada gigi.
Tetapi bila mereka yang menyukai ngemil es batu barangkali terasa nyaman-nyaman saja.
Bahkan cara ini bisa menjadi cara untuk mendapatkan kesegaran di tengah terik yang panas.
Mereka yang melakukannya mungkin disebabkan oleh sisa kebiasaan atau bahkan sebagai cara untuk mencegah keinginan mengidam lainnya.
Apapun alasannya, Moms bertanya-tanya seberapa buruk kebiasaan ini sebenarnya?
Secara umum, konsumsi es baik-baik saja dan dapat menghidrasi saat dicairkan.
Tetapi tindakan mengunyah bongkahan beku yang keras dapat menyebabkan kerusakan pada gigi dan gusi.
Baca Juga: Cara Menyembuhkan Asam Urat dalam Hitungan Menit, Cukup Gunakan Es Batu dengan Cara Seperti Ini
Dilansir dari Byrdie, dorongan untuk mengunyah es merupakan fenomena yang relatif umum yang disebut juga dengan nama Pagophagia.
Menurut Kevin Sands, DDS seorang dokter gigi, mengunyah es bisa memang dapat berdampak buruk untuk gigi.
Ini bisa merusak enamel dari waktu ke waktu atau bahkan merusak gigi.
Gigi yang retak bisa membutuhkan tambalan, atau bahkan saluran akar untuk diperbaiki.
Dan paling tidak, enamel yang aus dapat meningkatkan kepekaan gigi terhadap suhu es yang sangat dingin.
Hal yang menjadi perhatian adalah keinginan tersebut berpotensi menujukan faktor yang lebih besar yang menyebabkan pagophagia.
Menurut Mayo Clinic, misalnya, kebiasaan makan es ini mungkin bisa menjadi tanda stres.
Beberapa penelitian mengatakan kekurangan zat besi dapat berkontribusi pada keinginan untuk mengunyah es.
Faktanya, menurut penelitian lain, jika Moms menderita anemia defisiensi besi, ini mungkin bisa mengarah pada tindakan tindakan mengunyah es membantu meningkatkan kewaspadaan mental.
Yang bisa menjadi alasan mengapa tidak dapat merasa fokus tanpa secangkir es.
Sebuah penelitian menunjukkan mengidam pica (kecenderungan untuk memakan makanan yang bukan makanan) juga terjadi pada beberapa wanita yang sedang hamil dan hamil.
Salah satu contohnya adalah dorongan untuk mengunyah es.
Sementara tindakan mengonsumsi es tidak berbahaya, tetapi bila ini kebiasaan ini tidak bisa dihentikan saatnya konsultasi dengan doker untuk mengetahui apakah harus menambah asupan zat besi.
Di sisi lain, Sands mengatakan membiarkan es mencair di mulut tidak berbahaya bagi gigi dan sebenarnya bisa menjadi cara yang baik untuk tetap terhidrasi.
Jika keinginan makan es adalah karena suhu, cobalah minum air es melalui sedotan atau botol air berleher sempit sehingga Moms tidak tergoda untuk mengunyah es.
Kalau soal tekstur, sediakan snack yang renyah sebagai pengganti es.
Wortel dan brokoli adalah alternatif yang memuaskan tetapi ramah gigi.
Sementara itu, enamel yang aus akibat mengunyah gigi dapat menyebabkan gigi berlubang jadi perawatan mulut penting untuk menjaga kesehatan gigi.
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR