Selain perubahan hormon, rambut kemaluan rontok juga bisa disebabkan oleh kondisi medis alopecia areata.
Alopecia aerata adalah gangguan autoimun yang menyebabkan rambut rontok, sering kali dalam bentuk gumpalan.
Jika menyebabkan rambut kemaluan dan bagian tubuh yang lainnya rontok, maka bisa disebut dengan alopecia universalis. Penyakit autoimun ini dapat menyerang siapa saja, pria maupun wanita.
3. Vaginitis atrofi
Dilansir dari Medical News Today, kerontokan pada rambut kemaluan dapat menjadi tanda vaginitis atrofi.
Ini merupakan kondisi yang mengarah para perubahan yang terjadi pada jaringan vulva dan vagina. Penyebabnya adalah penurunan kadar estrogen.
Vaginitis atrofi biasa terjadi pada wanita yang mengalami menopause, di mana kadar estrogen dalam tubuh mulai berkurang.
Saat mengalami vaginitis atrofi, bukan hanya rambut kemaluan rontok saja yang terjadi. Tapi, jaringan vulva dan dinding vagina menjadi tipis, kering, atau tidak elastis.
4. Terlalu sering bercukur
Mencukur rambut kemaluan adalah hal yang umum dilakukan oleh orang-orang, untuk mencegah rasa gatal dan tidak nyaman.
Namun, terlalu sering bercukur ternyata juga dapat menjadi penyebab rambut kemaluan rontok.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR