Tetapi Evryanti menyarankan agar para orangtua disarankan untuk memposisikan dirinya sebagai anak agar memahami apa yang anak rasakan.
Moms harus ingat bahwa, terkadang anak remaja lebih suka bercerita dibanding mendengarkan.
Jadi apabila mereka ingin melakukan sesuatu hal yang dirasa orangtua tidak baik, Moms mungkin bisa mendengarkan alasannya terlebih dahulu mengapa mereka memilih hal tersebut sebelum memberikan masukan.
Dengan begitu, Moms bisa memberikan arahan atau masukan tanpa merasa anak terhakimi.
"Pahami anak, kalau ke anak remaja kita harus memposisikan diri kita seperti mereka karena mereka sedang mengalmi perubahan baik secara fisik, kognitif, emosional sedang intens bahkan hormon juga," sambungnya.
Untuk bisa memposisikan diri sebagai orangtua yang memahami anak memang tak mudah.
Bukan tugas kecil untuk bisa mendidik anak menjadi remaja yang baik, peduli dan berperilaku positif.
Moms sudah pasti pernah memasuki usia remaja bukan?
Yang mana Moms mungkin merasa tertekan jika orangtua seringkali mengekang.
Maka dari itu, Evryanti menyarankan agar orangtua berkaca bagaimana Moms dan Dads berperilaku saat remaja.
"Cara perubahan yang terjadi kita mencoba memposisikan diri kita sebagai mereka. Kita ingat-ingat deh sebagai orangtua kita pas waktu remaja aku pengin diperlakukan seperti apa sih oleh orang lain," ungkap Evryanti.
Saat anak dikekang atau dilarang dalam hal apapun tak menutup kemungkinan mereka akan melakukan berbagai cara untuk mencoba melanggarnya, bahkan bisa saja anak mulai belajar berbohong dalam banyak hal.
Jadi, penerapan pola asuh mengasuh anak memasuki usia remaja berbeda-beda, Moms tidak bisa menerapkan pola asuh orangtua lain kepada anak, pola asuh yang baik disesuaikan dengan perilaku yang anak tunjukkan dalam kesehariannya.
"Jadi orangtua sebaiknya lebih melihat perubahan karakterikstik apa yang terjadi, supaya kita bisa menyikapinya lebih baik dan memberi pola asuh yang sesuai dengan karakter anak kita,"ungkap Evryanti.
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR