Ketika anak memasuki usia remaja perubahan perilaku ini bisa dirasakan ketika anak mulai menunjukkan sikap berontak, berbohong, terlalu sering tidur atau melakukan eksperimen lain yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
"Perubahan yang harus diketahui seperti fisik,perilaku,emosional itu harus diketahui dulu suaya kita bisa menyelami masa masa remajanya mereka,"
Evryanti menuturkan jika perubahan seperti itu memang umum terjadi.
Hampir rata-rata perubahan ini terjadi pada anak memasuki usia remaja.
"Kalau kita enggak tahu nanti orangtua mungkin berfikir kok anakku begini, padahal bisa jadi itu hal yang wajar ya dan semua remajanya bisa mengalaminya," katanya.
Evryanti menyebutkan perubahan perilaku dan sikap pada anak memasuki usia remaja adalah normal.
Tetapi diingatkan kembali agar tidak menyamaratakan perubahan sikap anak dengan teman sebaya lainnya.
"Perubahan itu wajar semua remaja bisa mengalami meskipun kita tidak bisa menyamaratakan," pungkas Evryanti.
Namun orangtua harus memberikan batasan-batasan tertentu apakah perubahannya ini normal terjadi atau tidak.
Moms dan Dads diwajibkan untuk selalu berkomunikasi atau berdiskusi secara intens untuk mengetahuinya.
Mengasuh anak memasuki usia remaja perlu disesuaikan dengan perilaku harian yang ditampilkan.
Agar anak bisa tumbuh sesuai dengan perubahan yang masih dianggap normal pastikan menjalin komunikasi yang baik.
Moms bisa jadi teman atau pendengar yang baik agar bisa mengenal apakah ada perubahan negatif yang akan terjadi atau tidak.
Apabila terindikasi anak mengalami perubahan ke arah yang negatif atau merugikan dirinya kelak, Moms bisa langsung konsultasi atau meminta pertolongan pada psikologis atau terapis.
Baca Juga: Fase Perkembangan Identitas Anak Remaja, Jangan Sampai Pola Asuh Menghalangi Eksplorasinya
Moms, Yuk Wujudkan Tubuh Sehat di Tahun Baru dengan Kesempatan Emas dari Prodia Ini!
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR