Hal ini dikarenakan pada masa ini anak remaja sedang mencari jati diri mereka yang sesungguhnya seperti apa.
"Sedang menjadi jati diri sehingga ingin mencoba banyak hal," ucap Evryanti.
Tetapi wajar pula jika orangtua merasa khawatir sang anak salah dalam pergaulan.
Disinilah orangtua berperan untuk selalu mendampingi dan memberikan arahan.
Orangtua bisa menjadi partner untuk berdiskusi dan memberikan arahan akan mana hal yang baik untuk dilakukan dan mana hal yang seharusnya ditinggalkan karena membahayakan masa depannya.
"Kita sebagai orangtua harus mendampingi, supaya anak kita tidak terjerumus," sambungnya.
Namun dalam memberikan arahan anak remaja orangtua tidak lagi bersifat denial dan merasa ingin menang sendiri.
Daripada memarahi anak sebaiknya kita dengarkan terlebih dahulu akan persoalan hidup seperti apa saja yang mereka alami.
Moms bisa mendengarkan keluh kesahnya tanpa terkesan menghakimi.
Hindari juga mencari kesalahan-kesalahan anak ketika ia sedang bercerita.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR