"Berat badan meningkat jadi penampilan jadi salah satu permasalahan yang sering dialami anak remaja," ungkap Evryanti.
Apabila anak sudah mulai mengeluhkan penampilan atau kondisi fisiknya Moms bisa berikan pengetahuan bahwa semua itu normal terjadi dan berikan juga solusi yang paling efektif.
"Sebagai orangtua kita bisa memberikan penjelasan tentang gapapa kalau payudaranya membesar karena itu salah satu perkembangan kamu, kita juga aware kalau anak kita sudah mulai berjerawat dengan mengarahkannya untuk merawat tubuhnya, mandi dan cuci muka yang bersih," sambungnya.
Bingung mencari jati diri
Permasalahan lainnya yang sering dialami oleh anak remaja adalah mereka masih bingung menentukan arah dan minat yang dimiliki, dengan begitu Moms bisa mengasah kemampuan mereka dengan melakukan aktivitas apa yang disukai, seperti jika anak menyukai sepak bola Moms bisa memasukkan mereka di sekolah bola untuk anak.
"Permasalahan lainnya khas anak remaja adalah pencarian jati diri. Kadang-kadang anak itu bingung, aku ini sukanya apasih. Maka orangtua bisa mewadahinya untuk mencari tahu hal apa yang anak suka," tutur Evryanti.
Masalah dengan orang terdekat
Saat memasuki usia remaja, perasaan anak menjadi lebih sensitif dan juga labil.
Anak mungkin akan jadi lebih tertutup dengan orangtua dan justru semakin dekat dengam teman sebayanya.
Bahkan beberapa anak remja mungkin merasa tidak terima jika diberikan nasehat oleh orang terdekatnya di rumah.
"Permasalahan lain yang sering dialami lebih ke hubungan dengan keluarga akan lebih berkurang. Anak-anak remaja ini akan lebih dekat dengan teman-teman karena merasa temannya ini satu frekuensi dan memiliki perkembangan yang sama, paling ngerti aku," pungkas Evryanti.
Apabila permasalahan remaja ini muncul, Evryanti menghimbau para orangtua untuk melakukan hal ini:
- Jalani komunikasi dengan baik dengan berdiskusi, pastikan Moms mempersilahkan anak untuk bercerita secara bebas agar anak terbuka.
- Memahami pemikiran dan perasaan remaja dengan tidak menghakimi atau langsung mengkritik apa yang mereka ungkapkan.
- Mencoba empati dengan hal yang dihadapi oleh anak dan menghargai pendapat atau keputusannya.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR