Nakita.id - Mengasuh anak memasuki usia remaja perlu kesiapan dari orangtua.
Orangtua memiliki andil besar untuk mengasuh anak memasuki usia remaja ke arah yang positif.
Moms dan Dads bukan hanya berperan sebagai pemberi arahan tetapi juga harus bisa menjadi teman bercerita dalam mengasuh anak memasuki usia remaja.
Saat memasuki usia remaja akan banyak perubahan yang terjadi dalam tumbuh kembang anak.
Pada masa ini juga anak mulai menghadapi berbagai macam kondisi dan situasi yang ada.
Tak jarang perubahan ini menimbulkan tekanan saat anak memasuki usia remaja.
Orangtua perlu memahami ada beberapa masalah yang umum terjadi pada anak remaja.
Moms dan Dads harus mengetahuinya agar bisa turut membantu dan mencari solusi yang paling tepat.
Sehingga anak bisa melewati dan menghadapi masa remajanya ini dengan baik.
Evryanti C. Putri, M.Psi., Psikolog di TigaGenerasi@Brawijaya Clinic Kemang menjelaskan kepada tim Nakita, Jumat (15/7/2022) kalau ada beberapa permasalahan yang akan dialami anak remaja.
Permasalahan ini pada dasarnya sangat umum dan lumrah apabila terjadi.
Permasalahan fisik dan penampilan
Seiring bertambahnya usia anak akan mengalami peningkatan hormon.
Pelepasan hormon inilah yang menyebabkan permasalahan baik dari segi fisik dan penampilan anak.
Peningkatan hormon kerap menyebabkan kulit anak berjerawat dan mulai mengalami perubahan bentuk payudara bagi anak perempuan.
Perubahan fisik inilah yang membuat remaja kehilangan rasa percaya dirinya.
"Permasalahan remaja awalnya bisa dari fisik, penampilan. Karena hormonnya sedang meningkat bisa tumbuh jerawat atau organ intim mulai membesar yang membuat anak tidak pede," ucap Evryanti.
Bukan cuma itu, menurut Evryanti nafsu makan pada anak remaja juga mengalami peningkatan.
Sehingga membuat berat badan anak lebih mudah naik.
Hal ini membuat anak remaja merasa tidak percaya diri dan ingin menjauh dari lingkungan sosialnya.
Karena kurangnya rasa percaya diri inilah membuat anak enggan berinteraksi atau bisa saja melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya.
"Berat badan meningkat jadi penampilan jadi salah satu permasalahan yang sering dialami anak remaja," ungkap Evryanti.
Apabila anak sudah mulai mengeluhkan penampilan atau kondisi fisiknya Moms bisa berikan pengetahuan bahwa semua itu normal terjadi dan berikan juga solusi yang paling efektif.
"Sebagai orangtua kita bisa memberikan penjelasan tentang gapapa kalau payudaranya membesar karena itu salah satu perkembangan kamu, kita juga aware kalau anak kita sudah mulai berjerawat dengan mengarahkannya untuk merawat tubuhnya, mandi dan cuci muka yang bersih," sambungnya.
Bingung mencari jati diri
Permasalahan lainnya yang sering dialami oleh anak remaja adalah mereka masih bingung menentukan arah dan minat yang dimiliki, dengan begitu Moms bisa mengasah kemampuan mereka dengan melakukan aktivitas apa yang disukai, seperti jika anak menyukai sepak bola Moms bisa memasukkan mereka di sekolah bola untuk anak.
"Permasalahan lainnya khas anak remaja adalah pencarian jati diri. Kadang-kadang anak itu bingung, aku ini sukanya apasih. Maka orangtua bisa mewadahinya untuk mencari tahu hal apa yang anak suka," tutur Evryanti.
Masalah dengan orang terdekat
Saat memasuki usia remaja, perasaan anak menjadi lebih sensitif dan juga labil.
Anak mungkin akan jadi lebih tertutup dengan orangtua dan justru semakin dekat dengam teman sebayanya.
Bahkan beberapa anak remja mungkin merasa tidak terima jika diberikan nasehat oleh orang terdekatnya di rumah.
"Permasalahan lain yang sering dialami lebih ke hubungan dengan keluarga akan lebih berkurang. Anak-anak remaja ini akan lebih dekat dengan teman-teman karena merasa temannya ini satu frekuensi dan memiliki perkembangan yang sama, paling ngerti aku," pungkas Evryanti.
Apabila permasalahan remaja ini muncul, Evryanti menghimbau para orangtua untuk melakukan hal ini:
- Jalani komunikasi dengan baik dengan berdiskusi, pastikan Moms mempersilahkan anak untuk bercerita secara bebas agar anak terbuka.
- Memahami pemikiran dan perasaan remaja dengan tidak menghakimi atau langsung mengkritik apa yang mereka ungkapkan.
- Mencoba empati dengan hal yang dihadapi oleh anak dan menghargai pendapat atau keputusannya.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR