Nakita.id - Mengasuh anak memasuki usia remaja ada keterlibatan orangtua di dalamnya.
Orangtua berperan penuh dalam mengasuh anak memasuki usia remaja.
Bukan hanya sekadar pemberi arahan orangtua juga perlu menjadi role model terbaik ketika mengasuh anak memasuki usia remaja.
Banyak orang yang beranggapan jika menjadi orangtua di usia yang muda sangatlah ideal.
Hal ini dikarenakan karena pemikiran antara orangtua tak beda jauh dari pemikiran yang anak rasakan nantinya.
Orangtua berusia muda juga memiliki kondisi fisik yang lebih terbilang prima.
Sehingga setiap tumbuh kembang anak remaja nantinya bisa diperhatikan semaksimal mungkin
Sedangkan orangtua yang telah berusia lanjut dinilai lebih kolot dalam memikirkan banyak hal dan mungkin memiliki kondisi fisik yang tak lagi maksimal.
Lalu sebenarnya adakah perubahan pola pengasuhan antara usia anak dan orangtua?
Baca Juga: Mengasuh Anak Memasuki Remaja, Pemeriksaan Seperti Ini yang Dokter Wajibkan untuk Diperhatikan
Orangtua harus memastikan tumbuh kembang anak baik, bukan hanya saat remaja tetapi pada awal kelahiran juga.
Saat diwawancarai tim Nakita, Rabu (20/7/2022) dr. Abdullah Reza, Sp. A, Dokter Spesialis Anak RSIA Bunda Jakarta, mengatakan orangtua dengan jarak usia yang cukup jauh dengan anak tidak ada perbedaan dalam pola pengasuhan anak remaja.
"Orangtua menikah saat usia tua, berdasarkan penelitian yang ada sebenarnya tidak ada perbedaan," ungkap dr. Abdullah.
Namun dr. Abdullah menilai perbedaan hanya dinilai dari kemampuan fisiknya saja.
Secara fisik mungkin saja orangtua tidak bisa melakukan banyak hal seperti apa yang dilakukan orangtua muda lainnya.
Seperti misalnya untuk bermain orangtua yang berusia lanjut tentu tak bisa mengangkat anak atau beraktivitas fisik terlalu banyak.
Cara pengasuhan anak juga tergantung dari kepribadian orangtua itu sendiri.
"Tetapi memang perbedaannya hanya sebatas kemampuan fisik," sambungnya.
Orangtua dengan usia muda memang lebih energik untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Namun diusianya yang masih dinilai dini, membuat orangtua muda belum memiliki ketahanan mental yang optimal.
Orangtua dengan usia mudah sangat rendah dalam kemampuannya untuk mengontrol emosi.
Tak jarang ketika anak mengalami permasalahan, orangtua sering menyalahkan anak dan menganggapnya salah
Berbeda dengan orangtua dewasa atau usia lanjut, yang tentu memiliki banyak pengalaman dalam pengasuhan anak remaja.
Mereka jauh memiliki emosional yang stabil dan dapat mengendalikannya.
Orangtua lanjut usia kerap memiliki pola pengasuhan yang lebih kaku.
Mereka kerap tidak bisa memberikan toleransi terhadap perkembangan anak yang mungkin tidak sesuai dengan keinginannya.
Sehingga pola pengasuhan orangtua berusia lanjut masih memakai pola pengasuhan lama.
Perbedaan usia anak dan orangtua sebenarnya bukan hal yang menjadi halangan untuk menciptakan komunikasi positif di dalam keluarga.
Baik orangtua lanjut usia atau orangtua muda masih tetap bisa memberikan pengasuhan terbaik untuk anak remaja.
Meski terbatasi akan kekuatan fisiknya, orangtua berusia lanjut masih tetap bisa memberikan arahan dan edukasi terbaik untuk anak.
Orangtua berusia lanjut juga masih tetap bisa memberikan yang terbaik untuk mendukung tumbuh kembang anak di masa-masa remajanya.
Menurut dr. Abdullah, orangtua yang berusia lanjut justru bisa menjadi idola untuk anak remajanya kelak.
Apalagi jika ia berhasil untuk mendidik semua anak-anaknya menjadi generasi positif.
Kuncinya, orangtua perlu memahami dan mengerti apa yang dirasakan anak dan memberikan pengasuhan tanpa adanya paksaan meskipun memiliki keterbatasan dari segi kekuatan fisiknya.
Pahami perkembangan anak remaja dan selalu lakukan diskusi bersama untuk bisa menjadi orangtua ideal meski usia tak lagi muda.
"Untuk menginfokan akan pertumbuhan fisik yang baik, imunisasi, stimulasi sama saja dan untuk menjadi idola pun sama saja," ungkap dr. Abdullah.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR