Nakita.id - Bagaimana tips perawatan mental ibu pasca melahirkan?
Ternyata tak banyak Moms yang tahu apa saja tips perawatan mental ibu pasca melahirkan.
Padahal, penting sekali bagi Moms untuk mengetahui beberapa tips perawatan mental pasca melahirkan.
Moms tentu tahu bahwa setelah melahirkan baik normal maupun caesar, kita akan memasuki masa pasca persalinan yang juga disebut sebagai masa nifas.
Masa nifas merupakan suatu periode dari saat melahirkan hingga 6-8 minggu kedepan, atau sekitar 40-42 hari.
Namun, periode ini dapat berlangsung lebih lama hingga setahunan lebih jika Moms melahirkan secara caesar.
Pada masa inilah, Moms akan mengalami perubahan hormonal yang sangat signifikan, sehingga dapat memengaruhi kondisi fisik, emosi, hingga psikologis.
Untuk pemulihannya sendiri, sebenarnya tergantung dari masing-masing ibunya.
Maka dari itu, sangat penting bagi Moms untuk melakukan perawatan nifas agar kesehatan fisik serta mental ibu dan bayinya tetap terjaga.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Luka Jahitan Operasi Caesar Menurut Dokter Obgyn, Bisa Pakai Minyak Zaitun
Lantas, bagaimana tips perawatan mental ibu pasca melahirkan yang bisa dilakukan?
Menurut Monica Sulistiawati, M.Psi., Psikolog Klinis, psikolog di Personal Growth, secara umum tidak ada perbedaan pada perawatan mental ibu pasca melahirkan, baik normal maupun caesar.
“Akan tetapi, jika proses persalinan dilakukan secara caesar, umumnya memang pemulihan berlangsung lebih lama dan membutuhkan cara perawatan yang lebih komprehensif,” ucap Monica saat diwawancarai Nakita pada Jumat (22/7/2022).
“Ini dikarenakan ibu yang melahirkan secara caesar lebih memiliki trauma fisik pada tubuhnya yang dapat berpengaruh pada self-esteem dan kondisi psikologisnya. Mulai dari kehilangan sejumlah darah, sayatan operasi, bekas jahitan, dan lain-lain,” terangnya.
Monica juga menyampaikan, perawatan mental sejatinya perlu dilakukan oleh ibu sendiri.
Berikut ini beberapa tips yang bisa Moms coba lakukan sendiri di masa nifas menurut Monica.
1. Menyadari secara penuh kebutuhan fisik dan emosional diri sendiri.
2. Berkomunikasi dengan pasangan agar kebutuhan fisik dan emosional terpenuhi. Misalnya, saat merasa sangat letih, Moms bisa meminta pasangan untuk bergantian mengasuh bayi.
Baca Juga: Rekomendasi Makanan untuk Dikonsumsi Pasca Melahirkan menurut Dokter Obgyn, Jangan Sampai Lupa!
3. Menerapkan gaya hidup yang sehat, mulai dari makanan, waktu tidur, hingga waktu olahraga.
4. Lakukan aktivitas me-time, seperti melakukan hobi kesukaan.
5. Memperluas wawasan terkait perawatan dan pengasuhan anak, serta tumbuh kembangnya.
6. Ikut serta dalam komunitas atau support group yang sesuai dengan kebutuhan Moms, dengan catatan harus selektif.
7. Melakukan konseling atau konsultasi dengan tenaga profesional secara berkala, seperti dokter, bidan, psikolog, atau psikiater.
Selain ibu, peran orang lain yang ada di sekitar ibu seperti suami, orangtua, mertua, dan lain-lain juga sangat dibutuhkan, baik secara fisik dan emosional.
“Hadir secara fisik berarti memberikan waktu dan tenaga untuk memberikan dukungan pada ibu yang baru saja melahirkan, seperti membantu menjaga dan merawat bayi agar ibu dapat memiliki waktu cukup untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri,” ucap Monica.
“Hadir secara emosional berarti memberikan dukungan secara emosional pada ibu yang baru saja melahirkan, seperti memberikan perhatian dan menanyakan apa yang ibu perlukan saat ini, mendengarkan keluh kesah ibu, menemani ibu mengobrol, dan lain-lain,” lanjutnya.
Monica juga mengingatkan pihak-pihak lain yang dekat dengan sang ibu yang baru melahirkan untuk berhati-hati, agar tidak terkesan menggurui atau melakukan mom shaming.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR