Hal ini juga busa membantu anak untuk berbagi perasaannya secara terbuka kepada orang di sekitarnya.
2. Biarkan anak memilih sahabatnya sendiri
Bantu anak memahami bagaimana rasanya bermain dan menghabiskan waktu bersama teman barunya
Apakah ia nyaman atau sebaliknya justru tidak nyaman?
Kemudian Moms bisa tanyakan alasannya dan mencoba memahaminya.
Biarkan anak memegang kendali atas hubungan persahabatannya, tanpa campur tangan orang tua.
Baca Juga: Anak yang Punya Banyak Teman Bisa Tumbuh Lebih Sehat
3. Biarkan anak menyelesaikan konflik dalam persahabatannya
Moms, pasti sering melihat anak menangis saat pulang sekolah karena bertengkar dengan sahabatnya.
Dalam hal ini, sebagai orang tua sebaiknya kita tidak ikut turun tangan.
Jangan memperbaiki masalah yang dilakukan anak.
Coba biarkan mereka berusaha memperbaiki hubungan persahabatannya.
Moms boleh saja memberi saran ketika anak bertanya harus melakukan apa dalam situasi seperti ini.
4. Ajari anak cara menjadi sahabat yang baik
Sahabat yang baik selalu ada untuk satu sama lain dalam berbagai kondisi.
Tumbuhkan kebaikan, empati, dan sifat-sifat positif lainnya pada anak, sehingga ia bisa menjadi sosok sahabat yang baik untuk orang di sekitarnya.
Baca Juga: Sibuk Mengurus Si Kecil dan Jarang Berkumpul dengan Teman? Ini 5 Cara Menghidupkan Kembali Persahabatan
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR