Nakita.id - Produksi lendir selama kehamilan adalah hal yang normal terjadi, namun jika keluar lendir saat hamil tua apakah normal?
Dalam beberapa kasus, keluar lendir saat hamil tua membuat Moms yang sedang hamil harus segera menemui dokter.
Sebab ada beberapa jenis keputihan atau keluar lendir yang mungkin dialami wanita selama kehamilan.
Berikut adalah jenis-jenis keputihan yang mungkin Moms alami selama hamil:
1. Pelepasan mukosa
Aliran darah ke daerah serviks meningkat selama kehamilan yang menyebabkan peningkatan sekresi cairan serviks dan dengan demikian meningkatkan produksi lendir.
Keputihan ini membantu menjaga kebersihan vagina dan mencegah infeksi sehingga Moms tidak perlu khawatir.
Lendir ini umum terjadi dan biasanya tidak berbahaya.
Lendir keputihan mungkin tampak jernih atau putih susu, encer atau berlendir, dan memiliki bau yang ringan.
Baca Juga: Keputihan Saat Hamil, Perlukah Dikhawatirkan? Bumil Wajib Tahu yang Satu Ini
2. Sumbat lendir
Sumbat lendir menutup serviks selama kehamilan dan membantu mencegah infeksi keluar dari rahim.
Ini merupakan jenis lendir yang dilepaskan saat seorang wanita mendekati persalinan, menjelang akhir trimester ketiga.
Ketika serviks mengendur dan lendir mulai keluar, itu adalah tanda bahwa persalinan akan segera dimulai.
Meskipun bisa juga mungkin akan hilang beberapa minggu sebelum persalinan tetapi itu masih merupakan tanda bahwa tubuh sedang bersiap untuk melahirkan.
Sumbat lendir biasanya berwarna putih pudar dengan beberapa garis darah merah muda, tetapi bisa juga berwarna bening, putih, kuning, hijau, coklat, sedikit merah muda, atau berwarna darah.
Teksturnya seperti jeli tetapi menjadi lebih cair saat dikeluarkan dan bisa lengket atau berserabut.
3. Kebocoran cairan amnion
Cairan ketuban adalah cairan yang mengelilingi janin di dalam rahim dan bisa saja mengalami kebocoran.
Kebocoran cairan ketuban dapat berkisar dari tetesan cairan hangat hingga memancar deras.
Cairan biasanya jernih dan tidak berbau tetapi mungkin memiliki jejak lendir atau darah.
Kehilangan sedikit cairan ketuban mungkin tidak menjadi masalah, tetapi kehilangan terlalu banyak cairan bisa berbahaya bagi kehamilan.
4. Flek
Flek bisa berwarna merah, coklat tua, atau merah muda darah dan disertai lendir.
Ini bisa terjadi pada beberapa waktu kehamilan dengan penyebab yang berbeda-beda.
Pada trimester pertama, flek dapat terjadi karena pendarahan implantasi, keguguran, dan kehamilan ektopik.
Pada trimester kedua, flek dapat terjadi karena iritasi serviks setelah pemeriksaan serviks, hubungan seksual, atau polip serviks.
Pada trimester ketiga, flek dapat terjadi karena iritasi serviks setelah pemeriksaan serviks, hubungan seksual, atau keluarnya sumbat atau pertunjukan lendir serviks.
5. Infeksi
PH vagina dipengaruhi oleh perubahan hormonal selama kehamilan, yang dapat meningkatkan risiko infeksi jamur vagina.
Keputihan berupa lendir kental, putih, dan seperti dadih disertai gejala seperti vagina gatal, kemerahan, dan nyeri di dalam dan sekitar vagina, buang air kecil yang menyakitkan dan nyeri saat berhubungan.
Nah, itu dia Moms jenis-jenis keluar lendir saat hamil tua mulai dari yang normal hingga berbahaya.
Segera temui dokter jika Moms mengalami keputihan dan keluar lendir saat hamil tua yang dirasa tidak normal.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR