Sehingga tidak ada bukti yang kuat untuk menyatakan bahwa spons menjadi sumber kontaminasi yang signifikan.
“Jika ada beberapa patogen tingkat rendah yang ditemukan di pakaian, mereka akan tumbuh cukup lambat. Di kondisi basah ada beberapa pertumbuhan terbatas, dalam kondisi kering jumlah tetap sama atau menurun,” jelas Cath Rees.
Sementara itu, seorang mikrobiologi dari Furtwangen University di Jerman, Markus Egert, disarankan untuk mencuci piring menggunakan sikat.
Tak masalah jika Moms ingin menggunakan spons, tapi harus diganti dengan yang baru setidaknya 2 hingga 3 minggu sekali.
Itulah tadi caranya menggunakan spons pencuci piring yang baik dan benar.
Artikel ini telah ditayangkan di Grid Health dengan judul "Selama Ini Dikira Higenis, Spons Cuci Piring Ternyata Sarang Bakteri"
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR